Dukung Progres Penurunan ATS, Pemkot Malang Rancang Program Motivasi untuk Anak Tidak Sekolah
MALANG- Pj Wali Kota Malang Iwan Kuniawan, ST MM, terus berupaya meningkatkan progres penurunan Anak Tidak Sekolah (ATS) di Kota Malang. Di samping langkah-langkah signifikan yang telah dilakukan Satgas Penanganan ATS, kali ini Pj Wali Kota Iwan tengah merancang program pemberian motivasi untuk ATS agar mereka memiliki semangat bersekolah.
Untuk diketahui, Iwan menerima laporan dari Satgas PATS, bahwa data per Januari 2025 jumlah ATS turun menjadi 3.406 orang dari 5.534 pada September 2024. Dari total 3.406 anak tidak bersekolah (ATS), sebanyak 1.125 ATS telah terverifikasi alasan mereka tidak bersekolah. Mayoritas alasan yang ditemukan adalah karena anak-anak tersebut bekerja.
“Ini menjadi concern saya untuk terus bergerak dalam penanganan ATS. Saya apresiasi atas progres signifikan penurunan angka ATS — berkat kerja keras dan dedikasi semua pihak. Namun, yang perlu disadari bahwa tantangan terbesar bukan hanya mengembalikan anak-anak ke sekolah, tetapi juga memastikan mereka tetap termotivasi. Agar mereka dapat menyelesaikan pendidikan mereka dengan baik,” ucap Iwan saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi Anak Putus Sekolah di Ruang Rapat Wali Kota, Balai Kota Malang.
Ia menjelaskan program motivasi ini dirancang untuk mendorong semangat belajar ATS agar dapat bersekolah, memberikan dukungan psikososial, serta menciptakan lingkungan yang positif.
“Ke depan, saya ingin ada forum motivasi, yang melibatkan ATS, keluarganya, dan narasumber kompeten, kita libatkan juga ATS yang telah bersekolah. Sehingga forum ini bisa menginspirasi mereka agar mau bersekolah, dan semangat menyelesaikan pendidikannya,” papar Iwan.
“Forum ini akan mengundang narasumber untuk memberikan motivasi yang fokusnya untuk anak tidak sekolah. Kita hadirkan tokoh yang memiliki success story untuk diceritakan kepada anak-anak, agar menginspirasi mereka. Niatan saya mengundang narasumber dari level menteri,” ungkap dia.
Terakhir, Iwan mengutarakan pemberian motivasi ini bisa menjadi bentuk intervensi jangka panjang dalam penanganan ATS di Kota Malang. Ia berharap agar penanganan ATS dapat dilaksanakan secara ajeg dan berkelanjutan.
“Tentu stimulus yang diberikan ini sebagai pendorong anak-anak agar semangat bersekolah, menyelesaikan pendidikannya, serta memiliki motivasi dan kesempatan untuk meraih cita-cita mereka. Saya terus berharap penanganan ATS di Kota Malang ini dapat berjalan berkelanjutan. Karena pendidikan ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus kita,” tutup Iwan. (ran)