Perkuat Iman dan Persahabatan Remaja Katolik, Biro Nasional KKI Adakan Teens Schoool of Mission Angkatan V
JAKARTA– Biro Nasional Karya Kepausan Indonesia (KKI) mengadakan kegiatan Teens School Of Mission (TSoM) angkatan ke-5 di Wisma Samadi Klender Jakarta, 31 Maret – 2 April 2025. Lebih dari 100 peserta terlibat dalam kegiatan ini. Mulai dari remaja Katolik yang tergabung dalam Sekami, para animator dan animatris, para Dirdios dari beberapa keuskupan, Visitor dan Tim Biro Nasional KKI.
Acara ini diawali misa pembukaan yang dipimpin Direktur Nasional KKI Romo Alfonsus Widhiwiryawan, SX yang melibatkan 13 pastor Direktur Diosesan KKI sebagai konselebran.
Dalam sambutan pembukaan, Romo Alfonsus Widhiwiryawa, SX mengatakan bahwa kegiatan Teens School Of Mission sudah pernah diadakan sebelumnya. Telah menghasilkan empat angkatan. Sekarang adalah angkatan yang kelima.
Romo Alfons sangat berharap kegiatan ini akan tetap konsisten dilaksanakan dengan semangat yang sama agar remaja Katolik yang tergabung dalam Sekami semakin kuat imannya, semakin kuat persahabatannya diantara sesama remaja Katolik.
“Kegiatan Teens School Of Mission ini diikuti 16 keuskupan yaitu Keuskupan Bandung, Keuskupan Ketapang, Keuskupan Larantuka, Keuskupan Manado, Keuskupan Manokwari-Sorong, Keuskupan Padang, Keuskupan Palangka Raya, Keuskupan Agung Palembang, Keuskupan Pangkal Pinang, Keuskupan Agung Pontianak, Keuskupan Agung Samarinda, Keuskupan Agung Semarang, Keuskupan Sibolga, Keuskupan Surabaya, Keuskupan Tanjung Selor dan Keuskupan Tanjung Karang. Dan ada tiga keuskupan visitor, yaitu keuskupan Denpasar, Keuskupan Agung Medan dan Keuskupan Maumere ,“ kata Romo Alfons.
Setelah misa pembukaan, acara dilanjutkan dengan perkenalan masing-masing peserta. Menariknya saat perkenalan ini setiap peserta dengan pakaian adat khas masing-masing daerah, dengan yel-yel masing-masing keuskupan memperkenalkan diri. Dari kegiatan ini peserta semakin mengagumi keanekaragaman budaya masing-masing daerah, masing-masing keuskupan.
Ada yang menampilkan tarian, nyanyian maupun yel-yel yang sangat khas dari masing-masing daerah. Bukan hanya remaja Katolik saja yang tampil, melainkan juga animator-animatris pendamping dan Direktur Diosesan KKInya, baik awam, romo maupun suster.
Selama kegiatan Teens School Of Mission yang bertajuk Jakarta Frienship ini, semua peserta dibagi dalam 12 kelompok yang anggotanya berasal dari keuskupan yang berbeda. Di dalam kelompok ada animator atau animatrisnya dan Direktur Diosesan. Selama kegiatan semua peserta mendapatkan materi Pengenalan Diri bersama RD. Yosefus Anting Patimura, penjelasan mengenai refleksi bersama RP Petrus Maman Suparman, OSC, Outbound bersama seluruh animator dan animatris pendamping, Refleksi menggali dan mendalami dinamika persahabatan melalui games, Materi Publik Speaking, Tampilan kreasi kelompok.
Di hari terakhir sebelum penutupan, semua peserta diajak berkunjung ke Gereja Katedral Jakarta untuk beraudensi dengan Kardinal Igantius Suharyo, berkunjung ke Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) bertemu dengan Sekretaris Eksekutif dan Direktur KWI RD. Paulus Christian Siswantoko dan terakhir rekreasi ke Monas.
Yang menarik dari kegiatan ini salah satunya adalah kegiatan refleksi setiap hari selesai kegiatan. Refleksi yang telah dibuat oleh remaja Katolik peseta TSoM ini akan diperiksa oleh animator-animatris pendamping mereka. Animator-animatris pendamping akan mengkoreksi tata tulisnya. Setelah itu baru dilaporkan kepada Direktur Diosesan untuk dibaca dan dinilai. Setelah dari Direktur Diosesan, refleksi peserta akan dikirim kepada Direktur Nasional KKI.
Menurut Romo Alfons sebagai Direktur Nasional KKI, refleksi peserta akan menjadi tolak ukur untuk evaluasi dan rencana kerja TSoM berikutnya. Maka refleksi peserta benar-benar sangat penting dan urgen.
Disela-sela kegiatan TSoM, Direktur Nasional KKI mengajak pertemuan untuk semua animator dan animatris beserta dengan Direktur Diosesan dengan narasumber Dr Felik Sad Windu Wisnu Broto, SS, M.Hum dari Universitas Ma Chung Malang untuk membahas kaderisasi dari aspek Kepemimpinan dan Public Speaking.
Menurut Dr Felik, kaderisasi sangat urgen untuk diperhatikan demi masa depan gereja yang lebih baik. Menurutnya kegiatan TSoM adalah investasi iman untuk para remaja Katolik Indonesia. Masa depan gereja ada di pundak mereka. Maka salah satu hal yang perlu dikuatkan untuk para remaja Katolik adalah hal kepemimpinan dan public speaking.
“Saya sangat apresiasi sekali dengan kegiatan TSoM ini. Ini kegiatan kaderisasi yang sangat luar biasa. Ini adalah investasi iman yang sangat mahal. Saya sangat mendukung kegiatan ini. Salah satu hal yang perlu diperkuat dalam kaderisasi ini adalah perihal kepemimpinan dan public speaking. Semoga dengan waktu yang sangat singkat ini saya bisa sedikit berbagi inspirasi untuk teman-teman semua mengenai Kepemimpinan dan Publik Speaking” kata Felik mengawali sesinya.
Sementara Direktur Diosesan KKI Keuskupan Sibolga Sr. Dionisia, OSF mengatakan senang mendapatkan materi dari Dr Felik. Materi yang diberikan sangat menarik sekali sesuai dengan kebutuhan suster dan KKI Keuskupan Sibolga.
Menurutnya salah satu kekurangan dari para animator dan animatris KKI adalah perihal kepemimpinan dan public speaking. Materi yang diberikan Dr. Felik cocok dan menjawab kebutuhan peserta. Hal senada disampaikan pula oleh peserta lain saat diminta memberikan tanggapan, yaitu RD. Marson Reynold Pungis Dirdios KKI dari Keuskupan Manado dan Pater Krispianus Panda Lewa, SVD Dirdios KKI Keuskupan Manokwari Sorong.
Hal senada juga dikatakan peserta dari Keuskupan Padang Leony Agustina Darmansius. “Materi yang diberikan oleh Bapak Felik mengenai Kepemimpinan dan Public Speaking sangat menarik sekali. Saya senang, hampir tiga jam materi diberikan tetapi rasanya begitu cepat dan tidak terasa tiba-tiba sudah selesai. Sebagai animatris, materi ini sangat relevan dan sangat menginspirasi. Semoga teman-teman yang belum berkesempatan mendapatkan materi ini, kedepannya bisa ikut. Terima kasih pak Felik!,” Kata Leony Agustina Darmansius. (sadw)