Isi Reses, Semua Pimpinan DPRD Kota Malang Gelar Dialog Serap Aspirasi

MALANGDPRD Kota Malang memulai masa reses untuk menyerap aspirasi, 4-6 Agustus 2025. Selama tiga hari para wakil rakyat ini kembali ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing untuk menyerap aspirasi. Serap aspirasi dikemas dalam bentuk dialog bersama warga.

Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita mengadakan dialog  serap aspirasi mengisi reses bersama warga Dapil Kedungkandang, Selasa (5/8/2025) malam. 

Warga langsung mengeluhkan keberadaan polisi tidur di Jembatan Muharto. Sebab  sering mengakibatkan kecelakaan tunggal. Warga  berharap Pemkot Malang menyikapi keberadaan polisi tidur yang cukup membahayakan pengendara itu.

Usai mendengar keluhan warga, Mia, sapaan akrab Amithya Ratnanggani Sirraduhita langsung bertindak. Soal masalah polisi tidur, dia langsung koordinasikan dengan perangkat daerah terkait. Politisi PDI Perjuangan ini  meminta warga memberikan data pelengkap kejadian kecelakaan akibat polisi tidur.

Sementara itu, Wakil Ketua I DPRD Kota Malang H Abdrrohman SH jadikan forum dialog serap aspirasi mengisi masa reses, Senin (4/8/2025) malam sekaligus sarana pendidikan politik. Warga Dapil Blimbing antusias berdialog dengannya.

Dialog bersama politisi PKB ini dipadati emak-emak dan generasi milenial. Menurut H Abdrrohman SH,  reses memang untuk menjaring aspirasi namun idealnya juga memberi pendidikan politik.

Dia menguraikan tentang Perda Pondok  Pesantren. ‘’Perda Pondok Pesantren ini merupakan salah satu perda inisiatif DPRD Kota Malang yang diperjuangkan Fraksi PKB,’’ kata dia.

Wakil Ketua II DPRD Kota Malang Trio Agus Purwono STP menggelar dialog serap asprasi dalam rangka reses di Dapil Lowokwaru, Senin (4/8/2025) malam dan Selasa (5/8/2025) malam.

Selain melaporkan hasil kinerja selama ini dan informasi terkait tugas dan fungsi dewan, Trio juga menerima sejumlah aspirasi dari masyarakat melalui dialog.

“Kami mensosialisasikan juga ke masyarakat terkait peraturan-peraturan yang ada di Kota Malang supaya jelas,” katanya.

Politisi PKS ini  ingin mengetahui bagaimana perkembangan   pembangunan di Kota Malang. Ini  termasuk permasalahan apa saja yang muncul dan mereka hadapi. Sehingga butuh forum seperti dialog serap aspirasi mengisi reses   untuk menyampaikan gagasan hingga curhat berbagai hal yang menjadi aspirasi mereka.

Selain itu, dalam dialog Trio menghadirkan Bagian Hubungan Pelanggan Perumda Tugu Tirta Kota Malang. Sebab selama ini banyak masyarakat yang membutuhkan informasi terkait layanan dasar tersebut. Tidak hanya itu, beragam persoalan terkait layanan akses bersih juga dibahas sehingga masyarakat bisa mengetahui kondisi yang ada.

Sementara itu serap aspirasi Wakil Ketua III DPRD Kota Malang Rimzah SIP mengisi reses, Senin (4/8/2025)  malam. Ini  menjadi kesempatan warga Dapil Klojen menyampaikan uneg-uneg mereka. Permasalahan tata kota, keberadaan Koperasi Merah Putih sampai nasib modin menjadi topik pembahasan.

Rimzah menegaskan penambahan kuota untuk guru ngaji dan modin memang masih perlu evaluasi dan ditelaah aturannya. Selama tidak menabrak aturan hal ini akan diperjuangkannya. Untuk pemotongan pohon, politisi Gerindra ini langsung menindaklanjutinya ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar bisa segera dipotong. (inforial/red)

Sekarang