Warga Cemas Pemukiman Langganan Banjir, Komisi D DPRD Kota Malang Jajaki Bahas Lintas Komisi
KOTA MALANG -Sekretaris Komisi D DPRD Kota Malang Ahmad Fuad Rahman memastikan segera berkoordinasi dengan mitra kerja Komisi D, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang. Selain itu membahas lintas komisi di DPRD Kota Malang untuk mempercepat adanya solusi. Pasalnya harus antisipasi sejak musim kemarau.
Komitmen Ahmad Fuad Rahman itu disampaikan saat mengunjungi warga di perumahan yang berada di RT 6 RW 8 Kelurahan Karangbesuki Kecamatan Sukun itu, Senin (20/5/2024) siang tadi. Persisnya di perumahan Sigura-gura Residence. Perumahan ini salah satu kawasan langganan banjir di Kota Malang setiap tahun. Tahun lalu kawasan ini mengalami banjir parah sehingga beberapa warga harus dievakuasi.
“Kami dapat laporan warga kawasan ini jadi langganan banjir dan sampai saat ini masih belum teratasi. Dan ini terbaru, ada drainase yang tertutup salah satu rumah warga. Informasinya lokasi rumah dibangun diatas fasum, saat ini saya ngecek,” tegas Fuad sapaannya saat ditemui di lokasi.
Dijelaskannya, warga menunjukan kepadanya siteplan perumahan yang dimiliki. Dan lokasi rumah yang bermasalah ini memang dibangun di atas lahan yang seharusnya menjadi fasum. Hal ini membawa kekhawatiran bagi warga.
Ditegaskannya Komisi D akan segera membahas ini dengan mitra komisi yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Karena kekhawatiran terbesar warga adalah banjir. “Jadi warga takut kalau nanti hujan deras lagi, air meluap lalu banjir parah lagi seperti tahun lalu. katanya sampai seleher orang dewasa. Kami akan komunikasi dengan berbagai pihak terkait sekaligus ke lintas komisi juga bagaiamana soal PSU perumahan ini,” tegas wakil rakyat dari Dapil Lowokwaru ini.
Sementara itu Sekretaris Paguyuban Warga Perumahan Sigura-gura Residence, Wahyu Dani menyampaikan warga ingin meminta solusi kepada Pemkot Malang melalui DPRD Kota Malang.
Kondisi yang dikeluhkan yakni belum adanya bantuan dan tindaklanjut dari Pemkot Malang setelah tahun lalu banjir parah melanda perumahan mereka. “Ya banjir ini terjadi sejak 2010. Sudah empat kali parah, terakhir ya tahun lalu itu. Kami khawatir sekali kalau banjir parah lagi. Kami juga ingin bisa menyerahkan PSU (Prasarana Sarana Utilitas Umum) ke Pemkot karena pengembang sudah ndak tau kemana. Semoga ini bisa dijembatani dari dewan,” pungkas Wahyu. (ran)