Target Kota Malang Raih Kota Layak Anak Kategori Utama
MALANG-Target Kota Malang raih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Kategori Utama. Ini komitmen Pemkot Malang demi kota ang ramah dan anak bagi anak. Target Kota Malang ini bukan tanpa dasar. Sebab sebelumnya, empat tahun berturut-turut, Kota Malang berhasil mempertahankan predikat Kota Layak Anak (KLA) Kategori Nindya. Itu berdasarkan penilaian dan evaluasi KLA oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso pun optimis menargetkan di tahun mendatang Pemkot Malang meraih predikat KLA Kategori Utama.
“Salah satu simbol kota itu bagus ada yang disebut Kota Layak Anak. Artinya semua kebijakan, infrastruktur, hingga aktivitas masyarakat mempertimbangkan kepentingan pemenuhan hak anak. Kota Malang sudah berada di level Nindya, dan sekarang nilainya semakin besar. Tinggal sedikit lagi kita bisa naik ke tingkat utama,” ungkap Erik, Jumat (22/8/2025) hari ini.
Dalam sosialisasi ini, Erik juga menyoroti pentingnya peran Gugus Tugas KLA yang baru dibentuk untuk periode 2024–2029.
Gugus tugas ini bertanggung jawab mengoordinasikan penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) Kota Layak Anak, mobilisasi sumber daya, sosialisasi, serta pemantauan dan evaluasi secara berkala.
“Gugus tugas untuk Kota Layak Anak ini menginternalisasi pemahaman kebijakan tentang Kota Laya Anak. Sehingga mulai dari perumusan kebijakan, pelaksanaan yang terus kemudian kita evaluasi dari waktu ke waktu ini benar-benar terimplementasikan dengan baik,” sambung Erik.
Dia mendorong semua perangkat daerah untuk saling bersinergi memperkuat capaian indikator KLA. Mulai dari hak sipil dan kebebasan anak, pengasuhan keluarga, kesehatan dan kesejahteraan, pendidikan dan pemanfaatan waktu luang, hingga perlindungan khusus anak.
Tidak hanya perangkat daerah, lembaga instansi yang ada di Kota Malang juga terlibat dalam penyelenggaraan KLA. Seperti, unit PPA di Polresta Malang Kota untuk perlindungan perempuan dan anak jika terjadi kekerasan terhadap anak.
“Ke depan kita harus memperkuat inovasi, pemanfaatan teknologi seperti e-Learning untuk pelatihan, serta memperjelas mekanisme pengaduan dan pencegahan kekerasan terhadap anak,” kata Erik.
Pemerintah Kota Malang pun menargetkan pembenahan indikator KLA ini dilakukan secara kolaboratif agar dapat meraih predikat lebih tinggi dalam penilaian mendatang. “Harapan kita, Kota Malang bisa segera naik peringkat menjadi Kota Layak Anak kategori Utama,” pungkasnya. (cia)















