Ini Catatan Akhir Tahun 2024 oleh Komisi C DPRD Kota Malang,  2025 Jadi Tahun Perketat Pengawasan

MALANG- Komisi C DPRD Kota Malang membeberkan catatan dan evaluasi terhadap kerja Pemkot Malang  pada akhir tahun 2024. Beberapa persoalan seperti rencana pembangunan drainase kawasan Jalan  Soekarno-Hatta, Jalan JA Suprapto dan Jalan Bondowoso hingga pendampingan program  Local Service Delivery Improvement Program (LSDP) dan Pengelolaan Briket TPA Supit Urang menjadi catatan khusus.

Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Anas Muttaqin menjelaskan hal yang dievaluasi seperti Blue Print Program Pengendalian Banjir Kota Malang. Dikatakannya, penyusunan blue print dan percepatan pelaksanaan desain teknis seperti Detail engineering design (DED) untuk penanganan banjir di lokasi-lokasi kritis. “Seperti di Jalan Letjen Sutoyo, Jalan  JA Suprapto kawasan rampal celaket, Jalan Bondowoso, Jalan Tidar, di Jalan soekarno Hatta (Soehat), Bantaran Sungai Muharto,” tegas Anis didampingi Wakil Ketua Komisi C, Dito Arief dan Anggota Komisi C  lainnya yang hadir di antaranya Arief Wahyudi, Sony Rudiwiyanto dan Tinik Wijayanti.

Selain itu Anas menyampaikan catatan mengenai penyelesaian persoalan sampah. Yakni dengan mendorong implementasi teknologi modern, seperti  Local Service Delivery Improvement program  dan pengelolaan bricket untuk efisiensi pengelolaan sampah kota. Dan penguatan program pengolahan sampah berbasis masyarakat seperti TPS3R dan bank sampah.

“Kami  akan mendorong agar pemkot menyediakan fasilitas sehingga masyrakat bisa lebih sadar mengelola sampah. Salah satunya menyediakan peralatan komposter di tiap  RT atau RW,” tambah Arief Wahyudi anggota Komisi C.

Tidak hanya itu, ditambahkan Wakil Ketua Komisi C, Dito Arief persoalan parkir dan kemacetan menjadi catatan penting. Kedepan, program transportasi publik akan dikuatkan melalui kajian dan realisasi segera program Buy the Service (BTS) sebagai Solusi peningkatan layanan transportasi publik.

“Integrasi sistem transportasi publik dengan kawasan strategis untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Kami akan mengawal juga percepatan pembangunan parkir bertingkat di kawasan Kayutangan untuk menambah kapasitas parkir, mengatasi kemacetan, dan meningkatkan PAD,” tegas Dito.

Ia menambahkan, optimalisasi sistem digital parkir dengan teknologi QRIS dan manajemen terintegrasi untuk meningkatan Retribusi Parkir akan dikuatkan dan diawasi. Dikatakannya, kajian potensi kenaikan target PAD retribusi parkir berdasarkan data potensi kendaraan agar bisa mencapai target PAD di 2025 sesuai target yaitu Rp 22,5 miliar (parkir tepi jalan umum Rp 17 miliar dan Rp 5,5 miliar parkir khusus).

Ketua Komisi C, Anas Muttaqin menegaskan   pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung tercapainya target-target prioritas melalui pengawasan, sinergi, dan inovasi bersama mitra kerja dengan fokus pada pembangunan berkelanjutan. Dan catatan akhir tahun berisi evaluasi ini akan dijadikan tradisi baru di DPRD Kota Malang melalui Komisi C. Bahwa legislatif akan membeberkan catatan dan evaluasi kerja pengawasan terhadap kinerja eksekutif secara berkala kepada publik. “Kami yakin bahwa Kota Malang akan semakin maju dan sejahtera,” pungkas Anas. (ran)

Optimisme Konsumen Malang Tetap Terjaga

Sekarang

Bahas Ranperda RPJMD, DPRD Kota Malang Soroti RTRW

Sekarang

Optimisme Konsumen Malang Tetap Terjaga

Sekarang