Universitas Ma Chung Gandeng PKK Desa Sumbersekar Malang Gelar Pelatihan Penjernihan Minyak Jelantah

MALANG– Universitas Ma Chung bekerja sama dengan PKK Desa Sumbersekar Kabupaten Malang  menggelar pelatihan penjernihan minyak jelantah di Balai Desa Sumbersekar, Sabtu (31/5/2025) lalu.

Kegiatan ini bertujuan membekali masyarakat, khususnya kelompok PKK Desa Sumbersekar, dengan keterampilan mengolah limbah minyak goreng bekas menjadi produk yang lebih bersih dan ramah lingkungan.

Pelatihan diikuti puluhan anggota PKK dari berbagai dusun di Desa Sumbersekar. Peserta mendapatkan materi mengenai bahaya pembuangan minyak jelantah sembarangan serta praktik langsung proses penjernihannya menggunakan bahan alami. Salah satu metode menarik yang diperkenalkan adalah penjernihan minyak dengan ekstrak buah nanas.

Dalam praktiknya, minyak jelantah yang sudah dingin dicampur dengan sari buah nanas yang telah disaring.

Enzim bromelin dalam nanas berfungsi mengikat partikel-partikel sisa pembakaran dan kotoran dalam minyak. Campuran ini kemudian didiamkan selama beberapa jam sebelum disaring kembali untuk mendapatkan minyak yang lebih jernih dan bersih.

 “Metode ini sederhana dan aman, karena tidak melibatkan bahan kimia berbahaya. Selain itu, nanas mudah didapat dan murah,” jelas Liin, salah satu peserta pelatihan pemurnian minyak jelantah.

Dosen Universitas Ma Chung apt. Aulia Tamara, S.Farm., M.Farm.Klin  yang menjadi narasumber dalam pelatihan tersebut mengatakan  pihaknya ingin masyarakat memahami bahwa limbah seperti minyak jelantah bisa memiliki nilai guna kembali jika dikelola dengan benar.

“Ini adalah bentuk kecil dari kontribusi terhadap kesadaran terkait kesehatan, kelestarian lingkungan dan kemandirian ekonomi rumah tangga,” ujar apt. Aulia Tamara, S.Farm., M.Farm.Klin.

Perwakilan dari Universitas Ma Chung menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang mengedepankan inovasi ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Kami ingin membekali masyarakat dengan keterampilan sederhana namun berdampak besar. Selain mengurangi pencemaran, minyak jelantah yang sudah dijernihkan juga dapat dimanfaatkan kembali, bahkan bisa menjadi peluang usaha rumahan,” ujar apt Devilke Yandriyani, S.Farm, M.Farm.

Sementara itu, Ketua PKK Desa Sumbersekar, Ernik T, mengapresiasi inisiatif ini. “Kami sangat bersyukur atas pelatihan ini. Ibu-ibu jadi lebih tahu cara mengelola minyak bekas agar tidak mencemari lingkungan. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan dan menjangkau lebih banyak warga,” katanya.

 Kegiatan diakhiri dengan diskusi interaktif serta pembagian hadiah sederhana kepada peserta yang berhasil mengerjakan test pengetahuan dengan baik. Program ini diharapkan mampu mendorong kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga secara bijak sekaligus membuka peluang usaha baru berbasis lingkungan. (red/sadw)

Sekarang

Pemprov DKI Perketat Pengawasan Taman Beroperasi 24 Jam

Sekarang