Pamit di Kefamenanu, Presiden Jokowi Janji Benahi RSUD

KEFAMENANU- Berkunjung ke Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT, Rabu (2/10) hari ini,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) pamit akan mengakhiri tugasnya sebagai kepala negara.   Dalam kunjungan kerjanya itu, Presiden Jokowi   mengunjungi Pasar Lama Kefamenanu. Ia  berinteraksi langsung dengan para pedagang untuk mengecek harga-harga serta ketersediaan sejumlah bahan pokok.

“Bapak Ibu sekalian yang saya hormati, seluruh warga Timor Tengah Utara, utamanya di Kota Kefa, tadi saya sudah melihat harga-harga yang ada di pasar ini. Ada yang turun seperti cabai rawit, ada yang tetap seperti bawang merah dan bawang putih, tapi juga ada yang harganya naik yaitu beras,” ujar Presiden Jokowi.

Di hadapan para warga, Presiden Jokowi secara terbuka meminta maaf atas kebijakan yang mungkin kurang berkenan selama masa kepemimpinannya. Menurut Presiden, ia hanyalah manusia biasa yang penuh kesalahan dan kekurangan.

“Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala kebijakan yang kurang berkenan di hati bapak/ibu sekalian,” ungkapnya.

Selama berkeliling pasar, Presiden Jokowi juga sempat bertanya kepada para pedagang mengenai harga bahan pokok. Siti, salah satu pedagang cabai di Pasar Kefamenanu, merasa sangat senang ketika Presiden Jokowi bertanya tentang harga cabai yang sedang ia jual.

“Presiden bertanya cabai sekilonya berapa? Saya bilang 25 ribu, terus beliau bilang mahal. Beliau kasih untuk tambah modal. Terima kasih Pak Jokowi,” kata Siti dengan penuh antusias.

Siti juga mengungkapkan bahwa harga cabai saat ini memang sedang naik. Namun harga cabai bisa turun hingga 10-12 ribu per kilogram. “Saat ini memang lagi naik, 25 ribu per kilo. Kalau lagi turun bisa sampai 10 ribu, 12 ribu,” jelasnya.

Tak hanya Siti, antusiasme warga lainnya juga terpancar saat bertemu Presiden Jokowi. Yanti Made merasa sangat gembira bisa bertemu langsung dengan Jokowi dan mendapatkan hadiah kaus.

“Senang, senang sekali, ingin pegang tangannya Pak Jokowi. Kami asli Kefa, pengin selfie sama beliau,” ujar Yanti dengan semangat.

Eni, warga lainnya, juga menyampaikan rasa syukur atas kehadiran Presiden Jokowi yang sudah memimpin selama 10 tahun. “Senang sekali, terlalu amat senang. Terima kasih banyak sudah 10 tahun memimpin kami dengan baik. Salut untuk Pak Presiden,” ucap Eni.

Kehadiran Presiden Jokowi di Pasar Rakyat Kefamenanu tidak hanya membawa kegembiraan bagi para pedagang dan masyarakat, tetapi juga menjadi momen berharga di mana warga merasa diperhatikan dan didengar. Di tengah kunjungannya, Presiden Jokowi terus menegaskan komitmennya untuk selalu memperhatikan kebutuhan rakyat, termasuk dalam stabilisasi harga bahan pokok yang menjadi prioritas pemerintah.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam peninjauan tersebut adalah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Pj Gubernur NTT Andriko Noto Susanto, dan Plt Bupati TTU Eusabius Binsasi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi meninjau RSUD Kefamenanu.  Ia akan menambah fasilitas dan alat kesehatan.  

Presiden juga menyoroti pentingnya peningkatan jumlah tempat tidur di rumah sakit tersebut. Mengingat setiap hari terdapat sekitar 60 hingga 70 pasien yang masuk.

“Ya, kapasitasnya perlu ditambah, kemudian alat kesehatan di sini sudah lama sekali tidak pernah kita intervensi. Tapi tadi sudah saya sampaikan ke Pak Dirut untuk disiapkan ruangannya dulu, nanti kita kirim CT scan, cathlab, mamogram, sehingga semuanya menjadi lebih baik,” ujar Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers kepada awak media usai peninjauan.

Presiden juga menyoroti pentingnya peningkatan jumlah tempat tidur di rumah sakit, mengingat setiap hari terdapat sekitar 60 hingga 70 pasien yang masuk. Untuk itu, Presiden Jokowi telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan agar dilakukan penambahan fasilitas tersebut.

“Saya kira perlu menambah tempat tidur, Pak Menkes tadi sudah kita sampaikan untuk juga ditambah,” ungkap Presiden Jokowi.

Selama kunjungan, Presiden juga sempat berbicara dengan beberapa pasien. Hansenmus, salah satu pasien yang dirawat di RSUD akibat kecelakaan, menyampaikan rasa gembiranya bisa bertemu langsung dengan Presiden Jokowi.

“Terlalu senang, gembira, terharu ini hari baru ketemu. Selama ini kita lihat saja di TV. Ini hari kita lihat langsung beliau datang ke sini. Artinya terima kasih banyak lah buat Bapak sudah sempatkan waktu kesini, bertemu dengan kami masyarakat TTU di sini,” ujar Hansenmus.

Ia juga menyampaikan beberapa keluhan terkait layanan rumah sakit, seperti kurangnya dokter dan alat kesehatan. “Untuk ronsen harus dirujuk. Tadi kan kami dari Kecamatan Insana datang kesini diambil rujukan dari sana ke sini untuk ronsen karena tadi pagi kecelakaan. Hanya di sini tidak ada alat sama dokternya tidak ada,” ucapnya.

Sementara itu, Ida, seorang ibu yang datang membawa anaknya yang batuk dan pilek, mengapresiasi pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Namun, ia juga berharap agar fasilitas di bagian laboratorium dan IGD bisa ditingkatkan.

“Semua sama pelayanan bagus, tidak dibeda-bedakan. Fasilitas disini lab-nya, trus bagian untuk IGD-nya perlu ditingkatkan lagi,” kata Ida.

Maria, pasien lain yang juga hadir saat kunjungan Presiden  Jokowi mengungkapkan rasa senangnya bisa melihat langsung Presiden Jokowi. Ia juga berharap agar gedung rumah sakit diperluas, mengingat jumlah pasien yang semakin banyak.

Sebelum ke RSUD Kefamenanu dan Pasar Lama Kefamenanu, Presiden Jokowi mengawali kegiatannya meresmikan tujuh Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang dipusatkan di PLBN Terpadu Napan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).  

PLBN Terpadu lainnya yang diresmikan adalah PLBN Terpadu Serasan di Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, PLBN Terpadu Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat, PLBN Terpadu Sei Nyamuk di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara, PLBN Terpadu Yetetkun di Kabupaten Bovendigoel Provinsi Papua Selatan, PLBN Terpadu Long Nawang di Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara, dan PLBN Terpadu Labang di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara.

Dalam sambutannya, Kepala Negara menegaskan pentingnya keberadaan PLBN sebagai representasi dari wajah Indonesia di mata dunia. Presiden Jokowi  menyampaikan bahwa perbatasan adalah beranda depan negara yang menunjukkan kemajuan bangsa.

“Perbatasan adalah beranda depan negara kita Indonesia yang mewakili wajah negara kita. Wajah negara kita itu ada di sini, di PLBN yang kita bangun,” ujar Presiden Jokowi.

Presiden juga menekankan bahwa pembangunan PLBN merupakan upaya untuk menciptakan pemerataan pembangunan hingga ke wilayah terluar Indonesia. Selain berfungsi sebagai zona penyangga pertahanan negara, PLBN juga diharapkan dapat mengembangkan titik-titik ekonomi baru di kawasan perbatasan.

Sejak 2015, pemerintah telah membangun total 15 PLBN. Pada periode 2015-2019, sebanyak tujuh PLBN berhasil diselesaikan, sementara delapan PLBN lainnya dibangun pada periode 2020-2024.

“Tujuh pos lintas batas negara terpadu yang tersebar di Nusa Tenggara Timur, di Kepulauan Riau, di Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, di Papua Selatan, dengan total anggaran, total biaya 1,3 triliun rupiah, uang yang tidak sedikit,” ungkap Presiden.

Secara rinci, Presiden menyebutkan beberapa PLBN yang baru diresmikan, termasuk PLBN Terpadu Napan di Kabupaten Timur Tengah Utara, NTT, yang dibangun dengan anggaran 128 miliar rupiah, dan PLBN Serasan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dengan anggaran Rp145 miliar. Selain itu, PLBN Jagoi Babang di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, dibangun dengan biaya Rp224 miliar, sedangkan PLBN Sei Nyamuk dan PLBN Labang, keduanya di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masing-masing menelan biaya Rp248 miliar dan Rp210 miliar.

“PLBN Long Nawang di Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara dengan anggaran Rp243 miliar, dan yang ketujuh di Yetetkun di Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel di Papua Selatan dibangun dengan anggaran biaya Rp127 miliar,” tutur Presiden.

Presiden Jokowi pun berharap, keberadaan PLBN terpadu ini tidak hanya meningkatkan pelayanan bagi masyarakat yang melintasi perbatasan, tetapi juga memperkuat keamanan wilayah perbatasan. Selain itu, ia juga berharap keberadaan PLBN dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah perbatasan.

“Dan membuat masyarakat kita di perbatasan makin cinta dan bangga terhadap negara kita Indonesia,” ucap Presiden. (red)  

Sekarang

Harga Emas Antam di Kota Malang Anjlok Dua Hari Ini

Sekarang