Malang Perfume Festival Bukan Sekadar Wangi-Wangi, Ini Tujuannya

MALANG– Wangi semerbak memenuhi Gedung Malang Creative Center (MCC), Minggu (26/1/2025). Itu  karena berlangsung gelaran Malang Perfume Festival 2025 “Grasse Van Java” yang sedang digelar. Kurang lebih 40 outlet dan vendor parfum meyodorkan berbagai produk parfum unggulan masing-masing untuk menarik pecinta parfum di Kota Malang.

Gelaran ini diinisiasi Depo Aroma Malang. Festival parfum terbesar di Malang Raya, bahkan Jawa Timur ini digelar sebagai apresiasi tumbuh kembangnya bisnis parfum di Kota Malang dan sekitarnya. Ini disampaikan Owner Depo Aroma sekaligus Direktur PT Archemist Indonesia, Hasan Ahmad Al Jufri.

“Ini menjadi bentuk apresiasi kami bagi customer dan warga di Malang. Kami ingin menjadikan Kota Malang sebagai Kota Parfum. Karena sangat cocok, dinamis, cuaca juga dingin. Dan Kota Malang indentik dengan kata ilmu dan sains nya,” jelas Hasan.

Ini dijelaskannya karena menciptakan sebuah parfum membutuhkan ilmunya sendiri. Meracik produk aplikatif yang bisa menghasilkan produk parfum berkualitas. Inilah yang juga menjadi tujuan digelarnya Malang Perfume Festival

Hasan menambahkan bahwa bisnis parfum sudah sangat berkembang di Kota Malang. Tren parfum semakin berkembang dan diminati seluruh kalangan masyarakat terutama  generasi muda di Kota Malang. Ini menandakan pula bahwa peluang bisnis parfum sangat besar untuk dikembangkan kedepannya.

“Dan ini juga bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat akan produk-produk parfum lokal sendiri,” ucap Hasan.

Sementara itu Wakil Ketua Panitia Malang Perfume Festival, Gusti Sofyanda menerangkan terdapat 40 lebih tenant parfum yang bergabung pada festival kali ini. Mulai dari Technico Flor, Inarome, GCF, Essences, House of Perfumes, Archemist Makloon, Umair, Dizy Perfume, Depo Aroma dan produk parfum lokal lainnya.

Gusti menyampaikan tidak hanya memberi ruang bagi vendor-vendor parfum Kota Malang, Malang Perfume Festival 2025 ini juga menghadirkan serangkaian kegiatan yang menumbuhkan ilmu tentang parfum baik bagi masyarakat umum maupun perfume experts.

“Karena kami juga dari kemarin ada workshop-workshop. Salah satunya workshop produk aplikatif,  Raw Material, hingga workshop cara penyulingan Kayu Gaharu. Semuanya ini untuk menumbuhkembangkan ilmu tentang parfum agar masyarakat lebih banyak tau dan yang punya bisnis bidang ini bisa lebih berkembang,” jelas Gusti.

Dikatakannya ada 2.000 lebih pengunjung berpartisipasi dalam seluruh rangkaian Malang Perfume Festival. Festival ini adalah festival parfum pertama yang diinisiasi Depo Aroma dan kedepannya diharapkan menjadi kegiatan tahunan. (ran)

Sekarang

Ini Penjelasan Menag tentang Dinamika Haji 1446 H

Sekarang

Pemprov DKI Pastikan Kesiapan Pendidikan Gratis

Sekarang