Komunitas IT Surabaya Bagi Takjil Gratis Lalu Gelar TAKCHIL
SURABAYA– Mengisi bulan Ramadan, 70 anggota komunitas yang bergerak di bidang information and technology (IT) melakukan hal yang berbeda. Jika sehari-hari mereka berkutat dengan laptop atau komputer, Sabtu (30/3/2024) lalu mereka justru turun ke jalan untuk membagikan takjil kepada masyarakat.
“Kami memberikan 100 takjil kepada masyarakat. Tujuannya, untuk saling berbagi rejeki. Mudah-mudahan dapat berkah dan bermanfaat,” jelas Sawitry Dyah Kusuma Wardhani, Koordinator Komunitas Jatim Developer Day.
Setelah itu, komunitas tersebut melanjutkan kegiatan bertajuk “TAKCHIL : Talk about tech and chill,”. Talk about tech and chill merupakan program yang diharapkan dapat membangun dasar bagi pengembangan solusi inovatif, merespon perubahan pasar, dan mendorong pertumbuhan sektor teknologi.
Disini, terdapat sesi diskusi dan presentasi yang melibatkan komunitas dev, perwakilan pemerintah, dan pelaku industri.
“Kami membahas tren teknologi terkini, tantangan inovasi, serta peluang kolaborasi antar sektor. Sehingga dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada pengembangan industri, serta kualitas talenta digital di Indonesia.,” kata Head of Corporate Communication Beon Intermedia, Andina Paramitha.
Ada beberapa fokus pembahasan yang diulas pada kesempatan tersebut. Yakni tren teknologi terkini, yang membahas perkembangan dan issue terkini dalam dunia teknologi yang dapat memberikan dampak signifikan pada pengembangan industri, serta kualitas talenta digital di Indonesia.
Juga membahas dukungan pemerintah. Menggali langkah-langkah dan agenda pemerintah yang mendukung pertumbuhan kualitas talenta digital dan industri teknologi.
Kemudian, berbagi pengalaman sukses dan tantangan yang dihadapi dalam proyek kolaboratif antara komunitas pengembang, pemerintah, dan industri.
“Terakhir, membuka peluang bisnis dalam kolaborasi. Mengeksplorasi peluang bisnis yang muncul dari kolaborasi antara pengembang, pemerintah, dan industri,” kata dia.
Kegiatan yang didukung Markas Indonesia ini bertujuan untuk menciptakan peluang bagi peserta untuk membangun jaringan kolaboratif yang erat antara komunitas pengembang, pemerintah, dan industri.
“Diskusi ini diarahkan untuk merancang rencana aksi bersama yang menggarisbawahi langkah-langkah konkret untuk mengatasi tantangan teknologi dan inovasi,” kata dia.
Acara ini dirancang sebagai platform diskusi inklusif yang bertujuan membuka jalan bagi kolaborasi yang lebih erat di antara ketiganya. Dengan menghadirkan forum ini, diharapkan terbentuklah pemahaman bersama, dan partisipan dapat merancang kerangka kerja kerjasama yang berkelanjutan.
“Harapannya diskusi ini menjadi langkah awal untuk memotivasi terbentuknya kemitraan yang produktif, mengarah pada kemajuan teknologi dan pembangunan industri secara holistik,” papar dia.
Selain itu, kegiatan tersebut juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan manfaat kolaborasi di antara komunitas pengembang, pemerintah, dan industri.
“Antar anggota komunitas bisa saling berbagi pengalaman sukses dan tantangan yang dihadapi dalam proyek kolaboratif antara komunitas pengembang, pemerintah, dan industri. Sekaligus, mengeksplorasi peluang bisnis yang muncul,” imbuh dia. (red)