Jelang HUT ke 110 Kota Malang, Ini Refleksi DPRD Kota Malang

KOTA MALANG– Kebutuhan dasar warga masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diperbaiki, dibenahi dan ditingkatkan di Kota Malang. Pelayanan kebutuhan pendidikan, kesehatan hingga infrastruktur Kota Malang hingga saat ini belum sempurna. Masih harus terus ditingkatkan.

Itulah refleksi HUT ke 110 Kota Malang oleh DPRD Kota Malang. Untuk diketahui, HUT Kota Malang diperingati pada setiap 1 April.

Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika SE MM menyampaikan di bidang Pendidikan  masih banyak yang perlu dievaluasi. Salah satu contohnya masih adanya warga Kota Malang yang putus sekolah. Hingga masalah keterbatasan sekolah negeri.

“Selama ini, dan setiap tahun selalu ada keluhan anak putus sekolah. Dan juga susahnya masuk sekolah negeri. Ini harus menjadi refleksi dan bahan evaluasi kami di jajaran pemerintah daerah,” kata Made.

Bersama-sama dengan eksekutif, DPRD Kota Malang akan mencari skema dan solusi terbaik bagaiamana kedepannya bisa menambah fasilitas pendidikan yang terbaik bagi warga. Termasuk mencarikan solusi terkait masalah terus naiknya biaya pendidikan.

Hal-hal ini menjadi pekerjaan rumah yang perlu dikerjakan kedepan. Kota Malang, kata Made, harus menjadi kota pendidikan yang bisa mensejahterakan masyarakatnya di bidang pendidikan.

“Lalu di bidang kesehatan, kami menilai Kota Malang perlu meningkatkan fasilitas dan layanannya. Keluhan   pasien tidak mendapat kamar untuk dirawat, SDM tenaga Kesehatan yang masih terbatas dan lainnya. Ini menjadi poin catatan,” tegas Made.

Menurut dia, tercapaianya Universal Health Coverage (UHC) Kota Malang perlu diselaraskan dengan fasilitas yang memadai dan mencukupi. Warga Kota Malang tidak boleh lagi ada yang kesulitan mendapat pelayanan kesehatan dikarenakan terbatasnya fasilitas yang dibutuhkan.

Untuk itulah pengawasan legislatif selalu konsentrasi  pada peningkatan kualitas  sarana dan prasarana hingga SDM kesehatan.

“Di bidang infrastruktur bisa dilihat sendiri. Banjir dan kemacetan sampai sekarang belum bisa teratasi secara signifikan. Ini harus ada evaluasi, setiap tahun kami evaluasi bersama-sama. Pelan-pelan akan diselesaikan,” beber politisi PDI Perjuangan itu.

Ia menyampaikan program-program baru di bidang infrastruktur perlu ditelurkan lagi oleh Pemkot Malang. Kerjasama dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder yang ada masih perlu digali untuk mencari solusi terbaik.

DPRD Kota Malang mendorong Pemkot Malang memanfaatkan segala potensi yang ada di Kota Malang. Seperti memanfaatkan kerjasama dengan perguruan tinggi, melibatkan para pakar dan ahli, hingga mitra dan pengusaha.

“Karena Kota Malang ini kan semua ada. Pakar ada, yang ahli-ahli di perguruan tinggi juga sangat kompeten. Pengusaha yang diajak kerjasama juga pasti menyambut baik. Tinggal nanti dikaji komperehensif soal macet dan banjir ini. Perlu intens memang, saya yakin bisa,” tegas Made.

Wakil Ketua I DPRD Kota Malang H Abdurrochman  menyampaikan perlu adanya terobosan yang segar untuk kemajuan perkembangan Kota Malang kedepan. Seperti di bidang yang kini tengah diunggulkan, yakni ekonomi kreatif.

Menurut dia, adanya fasilitas  Malang Creative Center (MCC) tidaklah cukup. Bakat dan potensi anak-anak muda kreatif Kota Malang perlu didorong.

“Salah satunya diberi stimulus. Ragam caranya perlu dirumuskan lagi. Karena banyak anak-anak kreatif mereka ini di kelurahan-kelurahan perlu dibina dan diajak terlibat. Saya yakin yang lokal-lokal ini bisa maju jika programnya memang langsung menyentuh. Itu yang saya pikir perlu ditingkatkan,” pungkas  politisi PKB ini. (inforial/ran)

Sekarang