Harga Cabai Rawit di Kota Malang Masih Pedas

MALANG-  Harga cabai rawit di Kota Malang masih cenderung mengalami kenaikan meskipun Pemkot Malang telah memastikan bahwa pasokan aman. Slamet dari Kelompok Tani Ainul Hayati 1, Kampung Baran, Kelurahan Wonokoyo menjelaskan ia menanam cabai rawit di lahan seluas 8.000 meter persegi. Slamet menjual cabai hasil panen seharga Rp 50.000 per Kg. Namun, pedagang menjual kembali cabai petani tersebut di pasar seharga Rp 70.000 sampai Rp 90.000 per Kg. “Harganya berbeda saat di tengkulak,” katanya.

Menurut Slamet, pasokan panen saat ini bisa memenuhi kebutuhan pasar. Tidak banyak hasil panen yang gagal. Hasil panennya dikirim ke sejumlah pasar tradisional di Kota Malang. Beberapa pedagang juga datang langsung ke tempat panen.

Di tempat terpisah, Nasir, pedagang di Pasar Bunulrejo mengatakan telah terjadi kenaikan harga cabai rawit dalam sebulan terkahir. Dari awalnya harga Rp 72.000 per Kg hingga menjadi Rp 90.000 per Kg. Kenaikan harga cepat  berubah kata Nasir terjadi selama Ramadan ini.

“Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini. Jelang Lebaran, banyak yang dicari warga,” kata Nasir.

Harga cabai rawit di Pasar Bunulrejo terbilang masih konstan kendati petani sudah panen raya. Baru-baru ini, petani di Kota Malang panen cabai rawit varietas kaliber tahan penyakit.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan Hariyadi mengungkapkan tanaman cabai seluas 50 hektare mulai panen di kawasan Merjosari.

Panen secara bertahap juga terjadi di Kelurahan Buring seluas 15 ha dan Lesanpuro 10 ha. Sedangkan tanaman siap panen lainnya masing-masing 5 ha di Tlogowaru, Wonokoyo, Madyopuro, Kedungkandang, dan Cemorokandang.

Cabai yang dipanen itu usia 4 bulan hasil tanam pada November 2024. Selama Maret atau Ramadan ini sudah panen kedua sekitar 5 ton. Adapun potensi panen bisa 10-12 kali dalam satu masa tanam. “Untuk stok kebutuhan cabai sejauh ini masih aman,” kata Slamet.

Kendati pasokan aman, namun masih belum bisa menekan harga di tingkat pasar. Awal pekan lalu, Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menegaskan ketersediaan cabai dan telur ayam di Kota Malang mencukupi selama bulan suci Ramadan. Wahyu optimis hasil panen petani lokal mampu meningkatkan ketersediaan cabai di Kota Malang.

Tujuannya untuk menjaga stabilitas harga komoditas serupa di pasaran, terutama selama Ramadan. Wahyu menyebut apabila produksinya terus meningkat, pasokan cabai di Kota Malang tidak lagi dipasok dari luar kota.

“Alhamdulillah, meskipun kita berada di Kota Malang, masih ada lahan pertanian yang cukup luas. Panen ini menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas harga cabai di Kota Malang, sehingga kita tidak terlalu bergantung pada pasokan dari luar kota,” ujar Wahyu. (cia)

Sekarang

Kemenag dan BWI Rumuskan Kerangka Regulasi Nasional Wakaf

Sekarang