Di Tengah Volatilitas Pasar, Sektor Jasa Keuangan Malang Masih Stabil
MALANG– Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang menilai stabilitas Sektor Jasa Keuangan (SJK) di wilayah kerja Malang tetap terjaga, di tengah tingginya dinamika perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global. Ini disampaikan Kepala OJK Malang, Farid Falatehan, Kamis (22/5/2025) hari ini.
Farid mengatakan di Kota Malang pada April 2025 terjadi inflasi yoy sebesar 1,49 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,58 pada April 2024 menjadi 108,17 pada April 2025.
“Inflasi yoy tersebut utamanya didorong oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 11,09 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,20 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,82 persen,” papar Farid.
Selain itu, kinerja intermediasi perbankan stabil dengan profil risiko yang terjaga. Pada Maret 2025, kredit tumbuh 13,18 persen yoy (Februari 2025: 12,97 persen) menjadi Rp106,80 triliun.
Kemudian, aset perbankan tumbuh 8,97 persen yoy (Februari 2025: 8,57 persen yoy) yaitu mencapai Rp173,91 triliun per Triwulan I/2025.
“Di sisi lain kredit investasi masih menjadi main driver pertumbuhan kredit di wilayah kerja OJK Malang. Secara yoy, kredit investasi, kredit konsumsi, dan kredit modal kerja masing-masing tumbuh sebesar 23,75 persen, 9,83 persen, dan 9,63 persen,” papar Farid.
Sementara itu, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Maret 2025 tercatat meningkat 3,55 persen yoy (Februari 2025: 4,07 persen yoy) menjadi Rp 100,55 triliun.
Kualitas kredit masih terjaga dengan rasio NPL sebesar 2,57 persen. Porsi terbesar penyaluran kredit bank belum berubah dari periode sebelumnya.
“Yakni mayoritas disalurkan kepada sektor Perdagangan Besar dan Eceran (porsi: 20,01 persen), Industri Pengolahan (porsi: 17,25 persen), dan Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna) (porsi: 15,47 persen),” pungkas Farid. (cia)