Deflasi Tertinggi Kota Malang karena Bahan Pokok Turun Harga
MALANG– Kota Malang tercatat alami deflasi tertinggi di antara 11 kabupaten/kota penghitung inflasi pada Mei 2025. Yakni sebesar 0,21 persen (month to month). Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin mengatakan, deflasi ini disebabkan oleh penurunan harga sejumlah bahan pokok.
“Cabai merah, bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, semua mengalami penurunan harga,” kata Umar.
Satu-satunya bahan pangan yang mengalami kenaikan signifikan adalah tomat. Sementara bahan kebutuhan lain umumnya justru turun. “Penurunan harga produk hortikultura memberi andil besar pada deflasi Mei ini,” ujarnya.
Secara tahunan (year on year), inflasi di Kota Malang tercatat masih di bawah 1,5 persen. Ini jauh di bawah target Bank Indonesia yang berada di angka 2,5 persen ±1 persen.
Umar menambahkan bahwa fluktuasi tarif listrik juga memengaruhi tren inflasi-deflasi dalam beberapa bulan terakhir. Setelah sempat naik kembali pada Maret-April, pemerintah berencana menurunkan tarif listrik khusus pelanggan di bawah 1300 VA mulai Juni, yang diperkirakan akan kembali berdampak signifikan. (cia)