Cabai hingga Bensin Sumbang Deflasi Bulan April Kota Malang
MALANG– Angka Inflasi Kota Malang di Bulan April lalu tercatat tidak begerak naik secara signifikan. Hal ini ternyata disebabkan adanya penurunan harga lima komoditas utama di Kota Malang. Masing-masing dari komoditas ini menyumbang angka deflasi.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang Febrina menjelaskan Kota Malang bisa mengalami inflasi lebih tinggi jika lima komoditas ini tidak mengalami penurunan harga.
“Inflasi lebih tinggi bisa tertahan karena ada penurunan harga komoditas. Yakni cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, cabai merah dan bensin,” tegas Febrina.
Masing-masing dari komoditas ini menyumbang sekitar -0,03 persen sampai -0,14 persen. Deflasi tertinggi disumbang oleh harga cabai rawit dengan andil deflasi sebesar -0,14 persen.
Febrina menegaskan penurunan harga cabai rawit, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai merah seiring pasokan yang memadai pasca Ramadan dan Idul Fitri.
Selain itu ditambahkannya, untuk komoditas BBM atau bensin juga menyumbang andil deflasi dan menekan angka inflasi Kota Malang.
“Untuk bensin, penurunan harga bensin disebabkan oleh penurunan harga bensin nonsubsidi akibat kebijakan pemerintah. Ini menyumbang deflasi andilnya sebesar -0,03 persen,” ungkap Febrina.
Sebelumnya diketahui bahwa berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada bulan April 2025 mengalami inflasi bulanan sebesar 1,07 persen (dari bulan ke bulan).
BI Malang menegaskan selalu menjaga koordinasi dan sinergi dengan kebijakan pemerintah pusat untuk menjaga level inflasi berada dalam rentang sasaran 2,5 ± 1 persen (yoy/ pertumbuhan dari tahun ke tahun). (cia)