Jelang HUT Ke 79 RI, FKAUB Malang Hadirkan Kreativitas Bernilai Kebangsaan
KOTA MALANG– Dalam Rangka Memperingati HUT ke 79 Kemerdekaan RI, ratusan pelajar Kota Malang unjuk kreativitas bernilai. Yakni teatrikal di Alun-Alun Merdeka Kota Malang, Jumat (16/8/2024) sore tadi. Kegiatan menarik bertajuk Barikan Anak Nusantara ke-3 ini diinisiasi Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) Malang.
Aksi teatrikal yang diikuti ratusan anak Kota Malang ini menceritakan beberapa cerita. Semuanya mencerminkan rasa kebangsaan, kebersamaan dan mengingat semangat juang para pahlawan kemerdekaan Republik Indonesia.
Berbagai isu dan persoalan sosial juga menjadi tema dan sorotan dalam aksi menarik ini. Seperti di antaranya bullying. Ini disampaikan Sekjen FKAUB Malang Pdt David Tobing sore tadi.
“Ini sudah tahun ketiga dilakukan. Setelah sukses melaksanakan acara Barikan Anak Nusantara yang pertama pada tahun 2022 dan Barikan Anak Nusantara kedua pada tahun 2023, kami mendapat respon cukup baik maka diadakan tiap tahun,” kata Pendeta David.
Kali ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Ke- 79 Republik Indonesia. Mengambil Alun Alun Merdeka Kota Malang yang strategis dan juga bersejarah.
“Kami bersama anak-anak Kota Malang ingin menggelorakan semangat kebangsaan. Dan terus memupuk rasa toleransi bagi tunas – tunas muda sebagai generasi penerus bangsa, tujuannya seperti itu,” lanjut David.
Oleh karena itu kali ini kegiatan tersebut mengundang ratusan perwakilan pelajar dari beberapa sekolah juga mahasiswa dari beberapa kampus. Mereka berasal dari berbagai latar belakang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang ada di wilayah Malang.
Dan ratusan anak-anak ini hadir dalam acara tersebut dengan harapan dimasa yang akan datang semangat Bhineka Tunggal Ika dapat terus terjaga di Bumi Nusantara.
Barikan Anak Nusantara Ke- 3 ini selain menampilkan aksi teatrikal juga dibarengi dengan penampilan seni lainnya. Seperti tari tarian tradisional, Bantengan, dolanan anak-anak hingga pelaksanaan doa bersama.
“Dan tahun ini kami juga mengangkat tema Stop Bullying dan Stop Persekusi Anak. Karena kami melihat dua kasus ini belakangan marak di Indonesia. Kami angkat ini agar kepedulian dan kesadaran warga juga bisa tumbuh untuk tetap peduli pada masa depan anak-anak,” pungkas David. (ran)