Mbois! Hingga Desember 2025, Kunjungan Wisata Kota Malang Tembus 2,6 Juta Wisatawan

MALANG– Kota Malang masih jadi magnet kunjungan wisatawan. Itu berdasarkan data kunjungan wisatawan ke Kota Pendidikan ini. Sejak awal 2025 hingga awal Desember ini, jumlah kunjungan wisatawan di Kota Malang sudah tembus 2,6 juta orang.

Menurut catatan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, capaian atau data kunjungan wisatawan itu sudah mencapai 80 persen dari target. Tahun ini target kunjungan wisatawan di Kota Malang 3,3 juta kunjungan wisatawan.

Kadisporapar Kota Malang Baihaqi menjelaskan, wisatawan domestik mendominasi, meski begitu, ada kenaikan persentase wisatawan mancanegara yang datang ke Kota Malang.

Dia menyebut, kenaikan wisatawan mancanegara mencapai 20 persen. Dengan capaian tersebut, Baihaqi menyatakan bahwa Kota Malang masih menjadi tujuan favorit untuk berwisata.

“Angka 20 persen itu artinya ada 75 ribu wisatawan mancanegara yang datang ke Kota Malang,” katanya.

Hal yang membuat wisatawan mancanegara datang ke Kota Malang adalah ragam tujuan wisata. Di Kota Malang, banyak tujuan wisata pilihan, mulai dari kuliner hingga tempat singgah. Selain itu, Kota Malang juga menjadi tempat menginap yang cukup strategis.

Dari Kota Malang, bisa mengakses ke Kota Batu maupun Kabupaten Malang. Kehadiran Kayutangan Heritage juga disebut memiliki daya tarik sendiri. Banyak wisatawan dari Eropa yang datang ke Kayutangan Heritage.

“Sebagian besar mereka dari Eropa seperti Belanda. Kawasan Kayutangan Heritage paling sering dikunjungi, lalu juga Kampung Warna Warni Jodipan,” katanya.

Kota Malang tidak menambah jumlah tujuan wisata pada 2025. Namun kata Baihaqi, tujuan wisata yang ada telah menarik minat orang datang. Pasalnya, ada inovasi yang dilakukan di tempat wisata yang ada.

Untuk menunjang kebutuhan inovasi, Disporapar berencana akan menggelar pelatihan inovasi kepada para pelaku wisata, terutama di kalangan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

“Tahun depan kami akan tingkatkan SDM Pokdarwis, kemudian optimalisasi wisata swasta melalui peningkatan layanan,” pungkas Baihaqi. (cia)