Kami Apresiasi Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tapi Kami Juga Beri Catatan untuk Pembangunan Tanah Papua

20 Oktober 2025 tepat satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto-Wapres Gibran Rakabuming Raka. Sudah setahun menjalankan amanah bagi Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tentunya menjadi harapan kita bahwa semua bisa berjalan dengan baik sesuai janji,  visi misi duet pemimpin ini yang telah disampaikan pada publik.

Namun kenyataan dalam berpolik di negara berbangsa yang besar (pluralis) dan berlimpah SDA ini tidaklah muda seperti membalikan telapak tangan. Sudah pasti dalam proses berjalan selama ini dan juga kedepan tentu akan ada saja tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Tetapi bukan berarti mimpi – mimpi besar dengan perbaikan-perubahan itu tidak bisa tercapai.

Dalam perjalanan satu tahun kepemimpinan presiden Prabowo – Gibran yang sedang berlangsung ini, kami mengapresiasi atas kurang lebih 50 persen dari 17 item program kerja prioritas bisa terealisasi.

Minimal paling tidak seperti Swasembada Pangan yang terus diperbanyak titik dan diperluas wilayah realisasinya, Pemberantasan Kemiskinan dengan menyiapkan Pendidikan Sekolah Rakyat bagi anak-anak dari masyarakat pra sejahtera. Penyempurnaan Sistem Penerimaan Negara dengan hadirnya konsep Danantara dan Reformasi BUMN. Penguatan Sains/Teknologi Pendidikan Tinggi dengan pemisahan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah agar lebih fokus pada transformasi riset. Pencegahan-Pemberantasan Korupsi, dan juga Melanjutkan Hilirisasi SDA berbasis industrialisasi serta menjamin Rumah Rakyat Murah yang digarap bersama oleh Kementerian Sosial dan Kementrian PU dan Kementerian PKP.

Dalam kurun waktu setahun dan bisa terealisasi pencapaian-pencapaian  seperti itu tidaklah mudah. Apalagi negara yang dipimpin adalah negara yang besar dan padat penduduk.

Hal itu tentu merupakan prestasi di era kepemimpinan saat ini yang perlu diapresiasi. Terutama bagi kami yang sangat menggugah perhatian adalah sektor-sektor vital seperti kebijakan Hilirisasi, Penyempurnaan Sistem Penerimaan Negara dan Pemberantasan Korupsi kelas kakap yang akhir-akhir ini kita saksikan oleh kinerja KPK dan Kejaksaan Agung. Perubahan dan pencapaian di sektor-sektor vital tersebut pada pemerintahan saat ini jelas mengundang banyak perhatian dan apresiasi publik.

Namun terlepas dari apa yang menjadi pencapaian keberhasilan pada satu tahun berjalan ini bukan berarti terbebas dari catatan perhatian yang belum berhasil dan juga mengundang perhatian publik akhir-akhir ini.

Misalnya beberapa poin  dari program prioritas Prabowo – Gibran dalam catatan kami yang masih perlu mendapat atensi khusus dalam evaluasi yaitu Program :

– Makan Bergizi Gratis  (MBG) akibat beberapa kejadian keracunan (massal) yang masih sering terjadi.

– Distribusi program pendidikan (beasiswa) yang belum tepat sasaran.  Dan Fasilitas pendidikan di wilayah pelosok (3T) yang masih banyak belum tersedia seperti jalan dan gedung yang layak serta sarpras yang memadai.

– Lapangan kerja yang masih belum mampu menyerap sarjana-sarjana yang menganggur (SDM).

– Konflik dan pembunuhan (pelanggaran HAM) di Tanah Papua yang tak kunjung selesai. Padahal telah banyak badan/lembaga dan regulasi yang dibentuk untuk mengurusi Orang danTanah Papua. Namun sampai hari ini gejolaknya tetap sama. Poin ini sangat menjadi atensi kami Solidaritas Generasi Muda-Papua (SGM-P) agar pemerintah pusat dan daerah serius dengan semua instrumen dan fasilitas badan pengarah serta pelaksana teknis yang ada benar-benar bekerja efektif sesuai tuksinya, dan tidak sekadar gimik politik kepenting kelompok orang. Supaya target pencapaian nasional untuk Indonesia Maju, agar semua bisa merasakannya, bukan satu dua wilayah tertentu. “Kami berbicara karena kami peduli, tapi kalau kami diam maka itu bukan lagi hal yang berarti bagi kami.”. (*)

Tentang Penulis

Arie Waropen

Ketua Umum Solidaritas Generasi Muda-Papua

(SGM-Papua)

Sekarang

Gubernur Pramono Ikut Meriahkan Jakarta Running Festival 2025

Sekarang