Pembelajaran Mendalam Bantu Peserta Didik Hadapi Arus Informasi Media Sosial

BOGORSebagai upaya penguatan dalam menjalankan program Pembelajaran Mendalam, Kemendikdasmen melalui Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Banten menggelar Pelatihan Pembelajaran Mendalam untuk Kepala Sekolah dan Guru Provinsi Banten.

Pada rangkaian acara pelatihan, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, memberikan pesan motivasi kepada para peserta sekaligus menegaskan bahwa metode Pembelajaran Mendalam memiliki untuk membantu peserta didik menghadapi arus informasi di media sosial.

“Saya senang hadir pada forum ini, berada di tengah-tengah para pejuang pendidikan yang terus berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Mencerdaskan yang bukan hanya pada sisi akademik, melainkan membentuk karakter mereka yang peduli akan sosialnya, memanusiakan manusia melalui pengembangan olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga,” ungkap Wamendikdasmen, Fajar Riza Ul Haq, di Kabupaten Bogor, Rabu (10/9/2025).

Selanjutnya, Wamen Fajar turut menyoroti tentang tantangan para pendidik di era teknologi digital. Ia menyebut, para peserta didik perlu perhatian dan bimbingan untuk membuat mereka cakap dan cerdas akan menggunakan smartphone serta bermedia sosial.

Dengan kemudahan informasi yang tersebar di media sosial, peran kepala sekolah, guru, dan orang tua sangat penting untuk membuat mereka paham akan keabsahan informasi tersebut.

“Oleh karena itu, Pembelajaran Mendalam membantu membekali para murid menghadapi tantangan hoaks, disinformasi, dan pengaruh negatif media sosial. Sehingga ada peran dari para pendidik untuk melatih mereka agar berpikir kritis, melakukan verifikasi kebenaran informasi, dan tidak mudah terpancing emosi dari sebuah konten viral di media sosial,” ujarnya.

Wamen Fajar berharap pelatihan Pembelajaran Mendalam ini membawa semangat yang membawa fungsi pendidikan untuk membentuk insan manusia seutuhnya, yang peka, peduli, dan kritis dalam menghadapi arus informasi. “Selamat mengikuti pelatihan, semoga semua materi yang didapatkan membawa dampak positif yang bisa di implementasikan untuk para peserta didik dan kemajuan pendidikan Indonesia,” tutur Wamen Fajar.

Pelaksanaan pelatihan ini menghadirkan lebih dari 350 peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan guru jenjang Sekolah Dasar (SD) di Provinsi Banten. Acara ini berlangsung mulai dari tanggal 7 -11 September 2025 di BGTK Provinsi Banten.

Salah satu peserta acara sekaligus Kepala SD Negeri 1 Cijoro Lebak, Rangkasbitung, Banten, Cucu Rosmiyati, mengatakan bahwa pelatihan ini sangat baik sebagai upaya mewujudkan generasi emas 2045.

Menurutnya, pelatihan ini menekankan para peserta kepada perubahan dari pola pikir tetap menjadi tekad terus bertumbuh, membangun rasa optimis, mau belajar, dan siap menghadapi perubahan.

“Sebagai kepala sekolah, peran utamanya adalah mengubah pola pikir guru, menyiapkan lingkungan belajar, dan menyelaraskan kurikulum dimensi lulusan dan karakter pembelajaran. Harapannya setelah pelatihan ini, kami segera menyelaraskan Profil Pelajar Pancasila dengan visi dan misi sekolah agar lebih spesifik, realistis, serta membumi sehingga benar-benar bisa dilaksanakan di sekolah,” ucap Cucu.

Selain itu, peserta lainnya yang juga Kepala SD Negeri Wanakerta 2, Kabupaten Tangerang, Banten, Ahmad Luwih, menuturkan bahwa pelatihan ini mengajak para peserta untuk memiliki pola fikir bertumbuh. Baginya, pola pikir tersebut sangat penting untuk menanamkan kepercayaan diri kepada para guru dan murid untuk bisa mengembangkan ilmu serta memanfaatkan pengetahuan untuk kehidupan sehari-hari.

“Setelah pelatihan ini saya dan bersama para guru akan menyelaraskan visi sekolah kami berikut dengan cara kami menggapai visi tersebut. Dan berharap para guru bisa melaksanakan metode Pembelajaran Mendalam dengan baik di sekolah,” tutup Ahmad. (red)

Sekarang

Asiiik, KA Matarmaja Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation

Sekarang

Kemkomdigi Tegaskan Komitmen Jaga Keamanan Ruang Belajar Digital

Sekarang