Di Wisuda Universitas Al Azhar Indonesia, Wamendikdasmen Pesan Kuasai AI
JAKARTA– Lulusan perguruan tinggi harus menguasai pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Ini disampaikan Wamendikdasmen Atip Latipulhayat saat menghadiri wisuda ke 32 Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), di Grand Ballroom Sasana Kriya Taman Mini Indonesia Indah.
Menurut Wamen Atip, ke depannya, AI bukan hanya akan menjadi kebutuhan, melainkan suatu kewajiban untuk menggunakannya. Kemendikdasmen pun akan menerapkan AI sebagai mata pelajaran pilihan. Meski demikian, Wamen Atip menampik bahwa AI akan menggantikan peran-peran manusia.
“Sehebat-hebatnya AI, sebagaimana ditunjukkan oleh Prof Habibie, original intelligence itu adalah otak kita. Jadi tidak mungkin manusia menciptakan sesuatu teknologi yang akan menghilangkan eksistensi diri kita sendiri, selama itu dibuat oleh manusia,” jelas Wamen Atip.
Selanjutnya kepada para wisudawan, Wamen Atip mendorong agar para lulusan UAI memiliki inovasi dalam menciptakan terobosan baru. Ia mencontohkan Prof Habibie yang pernah menyebutkan bahwa aluminium dan logam-logam hanya akan dihargai rendah, namun akan berbeda saat logam-logam tersebut tersusun menjadi sebuah pesawat.
“Kalau dijual tanpa kreativitas pikir, maka harganya akan rendah. Jadi yang menyebabkan naik ke nilai tambah itu adalah nalar, ada intervensi dari nalar kita. Inovasi juga menjadi syarat utama dalam pembangunan peradaban modern. Maka lulusan inovatif mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, serta kearifan lokal untuk menjawab persoalan,” harap Wamen Atip.
Sementara itu, Rektor Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Asep Saefuddin, mengingatkan para wisudawan untuk terus menjadi pembelajar sejati. Jangan hanya mengejar gelar tetapi juga mengejar makna atau nilai, yang tidak hanya mewakili UAI tetapi juga masyarakat Indonesia.
“Maka bawa nama baik ini dengan bangga dan penuh integritas, penuh kecerdasan sosial, dan penuh ahlak mulia. Anda Insya Allah akan menjadi khairul ummah, generasi terbaik yang bukan hanya sebagai pencari kerja, tetapi mampu menciptakan pekerjaan,” pesan Asep Saefuddin.
Pada wisuda ke 32 ini, Universitas Al-Azhar Indonesia meluluskan 510 mahasiswa yang terdiri dari 463 orang lulusan sarjana dan 47 orang program magister, dengan 93 orang diantaranya lulus dengan predikat cum laude. (red)















