Promosi Destinasi Bali dan Jakarta ke Pasar India Melalui Fam Trip
JAKARTA– Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus mempromosikan pariwisata Indonesia ke pasar wisatawan mancanegara. Salah satunya India. Itu dilakukan lewat kegiatan Perjalanan Wisata Pengenalan (Familiarization Trip/fam trip) bagi Travel Agent/Tour Operator (TA/TO) asal India ke Bali dan Jakarta.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (16/6/2025) hari ini mengatakan Fam Trip ini diikuti oleh lima orang perwakilan perusahaan TA/TO India. Di antaranya Wovoyage Travel Pvt. Ltd, Pickyourtrail, R K Vacations, Outbound Marketing Pvt. Ltd dan Globeverse Vacations. Program ini menyasar dua destinasi yaitu Bali dan Jakarta, yang merupakan pintu masuk utama bagi wisatawan India.
“Kombinasi daya tarik wisata yang ditawarkan oleh kedua destinasi ini diharapkan dapat mendukung upaya meningkatkan target segmen untuk pasar India yang kian strategis. Khususnya segmen wedding, honeymoon, family, MICE, dan luxury,” kata Made.
Made menjelaskan, India merupakan pasar outbound yang terus berkembang pesat. Berdasarkan data dari McKinsey, lebih dari 28,2 juta warga negara India berperjalanan ke luar negeri pada 2024, dan angka tersebut diprediksi akan melonjak hingga 80 juta wisatawan pada 2040.
“Oleh karena itu, penting bagi Indonesia untuk terus memperkuat upaya promosi ke pasar India agar mampu bersaing dengan negara-negara tetangga seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Vietnam,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024, tercatat sebanyak 710.688 wisatawan asal India berkunjung ke Indonesia, dengan rata-rata lama tinggal (length of stay) mencapai tujuh hari.
Pasar India juga dikenal sebagai wisatawan dengan tingkat belanja tinggi, terutama untuk kebutuhan personalisasi, akomodasi berbintang, hingga kegiatan leisure seperti pernikahan dan bulan madu.
Menurut Made, hal ini menunjukkan bahwa pasar India tidak hanya memberikan kontribusi terhadap peningkatan jumlah kunjungan. Namun juga berdampak signifikan terhadap pendapatan devisa negara dan perputaran ekonomi lokal.
“Fam Trip ini adalah bagian dari strategi intensif promosi Indonesia ke pasar India yang memiliki potensi besar secara jumlah dan kualitas wisatawan. Kami ingin memperkuat persepsi bahwa Indonesia tidak hanya indah, tetapi juga siap secara infrastruktur, layanan, dan pengalaman yang relevan bagi wisatawan India,” ujar Made.
Senada disampaikan, Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara I Kemenpar, Dedi Ahmad Kurnia, Ia menambahkan bahwa selama Fam Trip ini, para peserta diajak mengeksplorasi potensi wisata pernikahan dan bulan madu di Bali, serta menikmati beragam pengalaman wisata tematik.
“Di Bali, mereka akan menjelajahi situs budaya seperti Goa Gajah, mencoba wahana ayunan dan coffee testing di Alas Harum, dan menikmati high tea di Omma Dayclub yang ikonik dengan pemandangan Air Terjun Tegenungan, serta menyaksikan pertunjukan Tari Kecak di Uluwatu dan belajar melukis wayang dan membuat parfum bersama Avana Creatives,” jelas Dedi.
Dedi juga mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan Fam Trip selama di Bali sekaligus untuk mendukung acara Bali & Beyond Tourism Fair (BBTF) yang berlangsung pada 11-13 Juni 2025 di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali. Para peserta Famtrip juga hadir sebagai trade buyer di BBTF 2025.
Sementara untuk Fam Trip di Jakarta, peserta diajak merasakan pengalaman wisata urban. Jakarta mewakili sisi modernitas Indonesia yang cukup lengkap. Mulai dari transportasi publik yang terintegrasi hingga sebagai pusat bisnis dan perkantoran.
Pelaksanaan program di Jakarta didukung dan difasilitasi oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta yang berkomitmen untuk mendukung peningkatan konektivitas dan pengembangan destinasi wisata urban.
Di sini, para peserta Fam Trip diajak berwisata kuliner di kawasan Jalan Sabang yang menawarkan aneka makanan dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, mereka dikenalkan dengan seni bela diri pencak silat di Main Silat dan mengunjungi pusat kesenian multidisiplin swasta pertama di Indonesia, yaitu Salihara Art Center.
Daya tarik lain yang dikenalkan di Jakarta yaitu Murugan Temple, atau dikenal juga sebagai Shri Sanathana Dharma Aalayam. Murugan Temple adalah kuil Hindu pertama di Jakarta yang didedikasikan untuk Dewa Murugan dan menjadi simbol baru spiritualitas, kebudayaan, dan keberagaman di Indonesia. Tak ketinggalan, para peserta juga mencoba transportasi MRT dan merasakan atmosfer Car Free Day (CFD) di kawasan Jalan Jenderal Sudirman maupun M.H. Thamrin yang menjadi salah satu ikon gaya hidup aktif warga Jakarta
“Dengan pertumbuhan wisatawan outbound India yang sangat pesat, Indonesia harus hadir lebih agresif dan relevan dalam menyasar kebutuhan pasar ini. Fam Trip ini merupakan strategi konkret untuk memperkuat jejaring bisnis antara pelaku industri pariwisata Indonesia dan India, serta membuka lebih banyak peluang pemasaran paket wisata Indonesia di pasar India,” ujar Dedi. (red)