Dua Komoditi Ini Pengaruhi Inflasi Kota Malang dalam Lima Tahun Terakhir

MALANGDalam lima tahun terakhir, pada kuartal kedua tahunan, Kota Malang tercatat kerap mengalami inflasi. Hanya dalam dua tahun terakhir saja mengalami deflasi. Ada tiga komoditas yang selalu menyebabkan inflasi tahunan di Kota Malang.

Komoditas-komditas penyumbang inflasi tahunan di Kota Malang ini di antaranya adalah Telur Ayam Ras dan Bawang Merah. Ini tercatat pada Rilis Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang per 2 Juni 2025.

Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin menyampaikan dalam catatan BPS Kota Malang penyebab inflasi di Kota Malang hanya didominasi dua komoditas tersebut. Karena harga kedua komoditas ini yang cenderung tidak stabil.

“Sedangkan penyebab deflasi ada di cabai rawit, daging ayam ras, dan tomat,” tegas Umar.

Menurut catatan BPS Kota Malang, secara historis pada periode yang sama sejak 2021 hingga Mei 2025, Kota Malang mengalami tiga kali inflasi dan dua kali deflasi.

Rinciannya, pada Mei 2021, Mei 2022, dan Mei 2023 Kota Malang mengalami Inflasi. Masing masing catatan inflasinya yakni 0,14 persen di 2021, lalu 0,51 persen di 2022 dan 0,25 persen di 2023.

“Lalu pada Mei 2024 dan Mei 2025 Kota Malang tercatat mengalami deflasi. Di 2024 lalu deflasi sebesar 0,08 persen dan di 2025 Mei lalu, deflasi sebesar 0,21 persen,” tegas Umar.

Menjelaskan pula, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang Febriani menyampaikan hal ini memengaruhi pula Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang. Dimana pada bulan Mei 2025 mengalami deflasi sebesar 0,21 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatatkan inflasi sebesar 1,07 persen (mtm).

“Maka dengan angka ini Kota Malang mengalami inflasi tahunan sebesar 1,36 persen (yoy). Deflasi IHK pada Mei 2025 terutama didorong oleh penurunan harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil minus 0,24 persen,” papar Febrina. (cia)

Optimisme Konsumen Malang Tetap Terjaga

Sekarang

Bahas Ranperda RPJMD, DPRD Kota Malang Soroti RTRW

Sekarang

Optimisme Konsumen Malang Tetap Terjaga

Sekarang