Sosialisasi dan Tindak Lanjut Hasil Rapat Pleno Komisi HAK KWI Bertema “Berjalan Bersama Membangun Gereja dan Bangsa dalam Spiritualitas Dialog”

MALANG- Ini panggilan  inspiratif. Bertajuk “Berjalan bersama membangun gereja dan Bangsa dalam spiritualitas dialog hubungan antar agama dan kepercayaan”. Acara yang berlangsung di Gereja Katolik Santa Maria Ratu Rosario Kesatrian – Malang  ini dihadiri Para  Ketua Bidang Kesaksian dan Hubungan Antar Agama Dan Kepercayaan (HAK) dari seluruh paroki di Dekenat Malang Kota 1 dan Dekenat Malang Kota 2, serta komunitas Gusdurian Malang Raya.

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan hangat dari Vikjen Keuskupan Malang Romo Catur. Romo Catur dalam sambutannya, menyampaikan pesan Bapa Suci Paus Fransiskus yang mengingatkan pentingnya pelucutan senjata melalui pengendalian diri terhadap perkataan. “Apa yang keluar dari mulut adalah senjata,” ungkapnya, sembari menekankan upaya menjaga perkataan demi menghindari kekerasan verbal.

Memasuki agenda utama, Ketua Komisi HAK Keuskupan Malang, RP. Henrikus Suwaji O.Carm menyampaikan paparan menarik tentang langkah-langkah membangun dialog lintas agama dan kepercayaan. Setiap paroki diajak untuk mengambil bagian aktif dalam gerakan lintas agama di wilayahnya masing-masing. Gerakan lintas agama tersebut akan didokumentasikan sehingga dapat menjadi panduan bagi gerakan lintas agama di tempat lain.

Hal lain yang dapat dilakukan oleh paroki untuk mempererat hubungan lintas agama adalah membuat Pekan Doa Sedunia dan perayaan penting di paroki dapat melibatkan tokoh agama lain dan masyarakat setempat dengan kegiatan-kegiatan yang bertemakan budaya  dan lintas agama sebagai wadah untuk persatuan antar masyarakat.

Komitmen untuk dialog lintas agama ini disambut baik oleh Gusdurian Malang Raya. Melalui perwakilan Gusdurian Malang Raya, Faisol  menyampaikan bahwa kegiatan bersama dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan lokal. Salah satunya adalah kegiatan Ketupat Kita Indonesia yang akan diselenggarakan setelah Idul Fitri. Ini merupakan kegiatan untuk meningkatkan kebersamaan antar umat beragama.

Usulan tersebut  mendapat tanggapan positif dari setiap paroki, menandai babak baru kerjasama lintas iman yang lebih erat. Setiap peserta didorong untuk terus melakukan koordinasi dengan Romo Paroki terkait rencana kerja yang sudah dirancang. “Agar berjalan bersama untuk membangun gereja dan bangsa adalah panggilan kita bersama, dapat terwujud,”  kata Romo Suwaji dengan penuh semangat. (red)

Sekarang