Semakin Tak Terurus, Jembatan Gadang Jadi Tempat Bongkar Muat Barang
MALANG- Kondisi Jembatan Gadang semakin memprihatinkan. Selain masalah sampah dan jalannya yang berlubang-lubang dan rusak, kini jembatan ini difungsikan tidak sebagaiamana mestinya. Kerap menjadi tempat bongkar muatan.
Menurut pantauan di lapangan, jembatan ini ramai dengan mobil boks terbuka yang parkir. Kebanyakan untuk melakukan kegiatan bongkar muatan barang yang akan dibawa atau dijual di Pasar Gadang.
Kondisi ini semakin parah karena setelah bongkar muat, kendaraan ini akan diparkir seharian di sepanjang Jembatan Gadang. Sampai digunakan kembali untuk mengambil pasokan barang yang dibutuhkan.
Kondisi ini termonitor oleh perangkat daerah terkait akan tetapi belum diambil tindakan tegas karena beberapa hal. Ini diakui Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra.
“Ya di sana itu memang agak susah. Kami sudah ketahui kondisinya seperti itu. Jembatan itu tidak bisa berfungsi optimal dan menjadi seperti itu. Tetapi untuk penindakan kami masih perlu koordinasi lintas perangkat daerah,” jelas Jaya sapaanya.
Ia mengatakan pihaknya harus kembali mendiskusikan ini dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang. Karena berkaitan dengan ativitas dagang para pedagang Pasar Induk Gadang (PIG).
Dishub Kota Malang tidak mau gegabah melakukan tindakan tegas seperti penertiban kendaraan atau penggembokan kendaraan yang terparkir liar di sana. Maka membutuhkan koordinasi terlebih dahulu dengan Diskopindag.
“Karena itu pedagang mereka bongkar muat di sana. Kami harus koordinasi dulu seperti apa solusinya dengan Kopindag,” tutur Jaya merujuk pada belum adanya tempat representatif bagi pedagang menjalankan kegiatannya dikarenakan belum jelasnya revitalisasi PIG sampai sekarang.
Sementara itu Kadiskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi menyampaikan bahwa kondisi tersebut akan segera dibahas dengan Dishub. Meskipun tetap solusi yang bisa ditawarkan adalah memberi tempat representatif bagi pedagang akan tetapi masih terkendala polemik revitalisasi PIG. (ran)