Meski GKG Naik, Pasokan Beras Kota Malang Masih Butuh dari Daerah Lain

MALANGBadan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat produksi gabah kering giling (GKG) di wilayah setempat sepanjang 2024 mengalami kenaikan sebesar 1,73 persen dari periode 2023. Berdasarkan data yang dihimpun dari BPS setempat, pada Januari hingga Desember 2023 jumlah keseluruhan produksi GKG di Kota Malang sebesar 10.318,57 ton.

“Kami mencatat bahwa produksi (GKG) di Kota Malang pada 2024 meningkat sebesar 1,73 persen dari 2023,” kata Kepala BPS Kota Malang Umar Sjarifudin.

Kemudian, pada Januari hingga Desember 2024 produksi gabah kering giling yang ada di Kota Malang mencapai 10.496,65 ton atau mengalami kenaikan sebesar 178,08 ton, jika dibanding periode 2023. Jumlah keseluruhan produksi beras sepanjang periode 2024 6060,97 ton. Angka itu lebih tinggi 102,81 ton jika dibandingkan dengan periode 2023. “Kenaikan juga 1,73 persen, di 2023 produksi beras 5.958,16 ton,” ucap dia.

Meski mengalami kenaikan, total produksi beras tersebut masih belum bisa memenuhi sepenuhnya kebutuhan bagi masyarakat di Kota Malang. “Belum mencukupi kebutuhan untuk Kota Malang, karena ini masih mengambil dari Kabupaten Malang dan sekitarnya. Pertanian juga bukan sektor utama di sini,” ujar dia.

Selain itu, Umar menyatakan luas panen padi di Kota Malang pada tahun 2024 mengalami penurunan 21,97 hektare atau 1,35 persen jika dibandingkan tahun 2023. Tercatat, pada Januari hingga Desember 2023 luas lahan sawah untuk ditanami padi di Kota Malang mencapai 1.632,88 hektare. “Pada 2024 luas panen itu berkurang menjadi 1.610,91 hektare,” tutur Umar.

Berdasarkan catatan sementara BPS, pada April 2025 luasan panen di Kota Malang mencapai 103,02 hektare dengan produksi 707,86 ton produksi GKG. Lalu, untuk produksi beras mencapai 408,73 ton.

Bulog Sub Divre Malang melaporkan serapan gabah dan beras hasil panen petani di sentra-sentra produksi telah mencapai 6.200 ton per Maret 2025. Kepala Sub Divre Bulog Malang, M Nurjuliansyah Rachman mengatakan penyerapan ini masih on the track dengan melibatkan 30 mitra kerja di Kota Malang dan Gapoktan.

Capaian realisasi ini menambah stok beras cadangan pemerintah yang kini sebanyak 27.233 ton. Cadangan beras Bulog Sub Divre Malang tersimpan di empat gudang yang berada di Kota Malang dan Kota Pasuruan. Ia menjelaskan Bulog Malang akan terus menyerap gabah dan beras petani.

“Bulog beli beras dari mitra kerja sampai di gudang Rp12.000 per kg. Beras terima di gudang dengan ketentuan broken 25 persen, menir dua persen dan kadar air 14 persen dengan derajat sosoh 95 persen,” ucapnya.

Ia mengungkapkan tantangan menyerap beras dan gabah adalah masih banyak petani belum mengetahui peran Bulog. Karena itu, Bulog Malang mengajak semua pihak turut sosialisasi sehingga petani memahami bahwa Bulog bisa membeli gabah hasil panen petani.

“Belum banyak petani yang mengetahui bahwa Bulog siap membeli gabah kering panen sesuai HPP. Gabah kualitas apa pun dibeli, Bulog bekerja sama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” ujarnya. (cia)

Sekarang