Kick Off Semesta AI 2025
JAKARTA– Kick Off Semesta AI 2025 telah digelar di Menara Thamrin, Jakarta. Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar ingin agar AI atau Artificial Intelligence menjadi pendorong ekonomi kreatif. Untuk itu Wamen Ekraf Irene menilai AI perlu diarahkan dengan baik untuk mempertegas ekonomi kreatif sebagai the new engine of growth.
“Indonesia itu punya sumber kreativitas dan talenta yang luar biasa. Artificial Intelligence (AI) tidak akan menggantikan manusia karena manusia bisa belajar mengenai teknologi. Dengan era digital yang ada sekarang dan perkembangan teknologi yang ada di seluruh dunia, we need to move very fast and we have that ability as humans for shape AI,” ujar Wamen Ekraf Irene saat menjadi keynote speech Kick Off Semesta AI 2025 di Menara Thamrin, Jakarta.
Kick Off Semesta AI 2025 digagas bersama Lintasarta dan NVIDIA Inception. Ini merupakan program yang menjadi tonggak penting dalam membangun kolaborasi lintas sektor demi mempercepat adopsi kecerdasan artifisial di Indonesia.
Semesta AI bersama Laskar AI dan AI Use Case diarahkan untuk membentuk Gerakan AI Merdeka yang merupakan inisiatif akselerasi startup berbasis AI yang menjadi langkah konkret dalam memperkuat ekosistem kecerdasan artifisial atau AI di Indonesia.
Tercatat total 155 startup dari berbagai daerah di Indonesia telah mendaftar Semesta AI dan telah diumumkan 20 startup terbaik untuk mengikuti program mentoring intensif yang difasilitasi oleh Lintasarta. Sementara 30 peserta lain hanya mendapat pendampingan teknis untuk pengembangan solusi berbasis AI.
Wamen Ekraf Irene menambahkan bahwa AI bukan hanya teknologi pendukung, tetapi sarana strategis dalam menciptakan efisiensi, mendorong kreativitas berbasis teknologi, dan memperluas daya saing ekonomi kreatif Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
“Ekonomi kreatif adalah the new engine of growth. Melalui AI, kita bukan hanya menciptakan sebuah teknologi, tapi kita ciptakan suatu solusi. Berarti, kita jangan menciptakan sebuah produk, mari kita ciptakan suatu dampak pemanfaatan AI untuk mendorong ekonomi kreatif Indonesia menembus pasar global,” imbuh Wamen Ekraf Irene.
President Director and CEO Lintasarta Bayu Hanantasena mengharapkan bahwa Semesta AI 2025 bukan hanya sekadar program akselerasi, tapi menjadi komitmen bersama untuk membangun ekosistem masa depan AI yang berdaulat inklusif dan berdampak nyata bagi Indonesia.
“Dalam menghadapi era digital yang terus berkembang, kita tidak hanya membutuhkan infrastruktur dan teknologi, tetapi juga ekosistem serta kolaborasi. Maka dari itu, Lintasarta menjalankan peran strategis dengan hadirkan Gerakan AI Merdeka yang dibangun atas tiga program utama seperti Laskar AI, Semesta AI, dan AI Use Case,’’ kata Bayu Hanantasena.
‘’Kami juga ingin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kementerian Ekonomi Kreatif yang telah mendukung penuh pentingnya sinergi antara teknologi dan ekonomi kreatif di Indonesia,” sambungnya.
Lintasarta sebagai AI Factory dalam naungan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group lahir dan memiliki pengalaman lebih dari 37 tahun. Saat ini, Lintasarta memiliki tujuan mulia memberdayakan Indonesia untuk mempercepat pencapaian potensi digital bangsa. Semangat inilah yang menjadi fondasi langkahnya dalam membangun transformasi digital yang berkelanjutan.
Program Semesta AI akan menawarkan sejumlah manfaat strategis seperti pendampingan one-on-one dari para profesional teknologi AI, proyek percontohan atau piloting untuk startup, akses ke AI Infrastructure Nvidia, dan peluang kolaborasi dengan lebih dari 2.300 pelanggan korporasi Lintasarta sehingga bisa membantu akselerasi ke market yang lebih luas. (red)