Kenang Perjuangan, Rumah Budaya Ratna Beri Ruang Tumbuhnya Sastra dan Seni Budaya di Kota Malang

MALANG-Meski sudah berpulang  13 tahun lalu, kontribusi Ratna Indraswari Ibrahim, sastrawati kelahiran Malang masih terus menginspirasi hingga sekarang. Karyanya tetap abadi. Para pegiat sastra, seni dan budaya Kota Malang berkumpul saat launching Rumah Budaya Ratna di Jalan Diponegoro No 3, Kota Malang, Sabtu (24/8/2024) malam.

Adik Bungsu Ratna, Benny Ibrahim menyampaikan dibukanya Rumah Budaya Ratna ini menjadi bentuk kecintaan keluarga besar Ratna Indraswari terhadap sastra dan seni budaya di Kota Malang.

“Ini amanah dari kakak saya. Untuk tetap meneruskan kontribusi bagi perkembangan seni dan sastra di Malang. Kami buka rumah ini sebagai tempat kumpulnya teman-teman seniman, pegiat sastra, siapapun,” kata Benny.

Ruang demi ruang Rumah Budaya Ratna ini bisa dijadikan tempat kreasi bagi para pegiat  seni dan sastra tanpa memandang latar belakang. Dibuka setiap hari, siapapun pegiat seni dan budaya bisa menggunakannya untuk berkreasi seni. Dan tempat berembuk, diskusi, hingga berkesenian.

Benny mengatakan tujuan yang tak kalah penting dibukanya Rumah Budaya Ratna ini juga untuk memunculkan bibit-bibit sastrawan sastrawati di Kota Malang. Yang selama ini juga diperjuangkan Ratna Indraswari  semasa hidupnya hingga wafat tahun 2011.

“Kami sekeluarga ingin melihat dunia sastra, seni dan budaya di sini terus eksis. Terutama diteruskan oleh generasi muda. Maka dari itu ruang ini kami berikan untuk itu. Rumah ini jadi tempat kumpul dan kegiatan sastra hingga seni budaya. Silakan digunakan. Semoga bisa meneruskan amanah kakak saya,” tegas Benny.

Selain menjadi Rumah Budaya, di sini juga menjadi ruang kegiatan ekonomi mikro. Karena dibuka pula kafe kecil dan diberi ruang bagi penjualan karya karya sastra. Buku buku karya penulis hingga sastrawan lokal bisa dijual di Rumah Budaya Ratna.

Sementara itu Prof Dr Djoko Saryono yang juga hadir dalam malam launching Rumah Budaya Ratna  memberi apresiasi dan ucapan terima kasih kepada keluarga besar Ratna Indraswari. Menurutnya dibukanya Rumah Budaya ini menjadi harapan baru tumbuh kembangnya giat seni dan sastra Kota Malang.

Guru Besar bidang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia  Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) ini meyakini banyak bakat  seni dan sastra yang bisa digali dan ditemukan di Kota Malang. Karena kreativitas anak -anak muda di bidang seni dan budaya terus bermunculan.

“Dan dengan dibukanya Rumah Budaya Ratna ini, saya berharap lahir sastrawan sastrawati baru. Lahir juga aktivis-aktivis yang berani dan teguh pantang menyerah seperti Mba Ratna,” tutup Djoko Saryono. (ran)

Sekarang

Ini Agenda Presiden Prabowo di St  Petersburg

Sekarang