Kemendikdasmen Dukung Buku “Apa Jadinya Dunia Tanpa Indonesia”
JAKARTA–Mendikdasmen Abdul Mu’ti dan Wamendikdasmen Atip Latipulhayat menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Aliansi Kebangsaan sekaligus peluncuran buku “Apa Jadinya Dunia Tanpa Indonesia: Epos Sumbangsih Cerlang Nusantara sebagai Pandu Masa Depan” karya Yudi Latif.
Acara tersebut dihadiri juga berbagai tokoh bangsa, termasuk Ketua DPD RI periode 2009 – 2016, Irman Gusman, mantan Menteri Transmigrasi, Siswono Yudo Husodo, Ketua Dewan Pembina Nurcholish Madjid Society Omi Komariah Madjid, serta para akademisi, budayawan, dan pemangku kepentingan pendidikan.
Mendikdasmen Abdul Mu’ti menekankan signifikansi buku ini sebagai sumber inspirasi untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan bangsa Indonesia.
“Buku ini menunjukkan betapa Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki nilai dan kekayaan yang luar biasa. Sering kali tanpa kita sadari, apa yang kita miliki sangat dikagumi dan menginspirasi negara lain, “ ujar Mendikdasmen Abdul Mu’ti.
Ia juga menyoroti pentingnya buku ini sebagai materi pembelajaran sejarah bagi generasi muda. Mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah, tentang Indonesia, alamnya dan penduduknya.
Menteri Abdul Mu’ti menerjemahkan Bhinneka Tunggal Ika tidak hanya sebagai “ unity in diversity ” tetapi sebagai “ unity is diversity ”. Kesatuan Indonesia justru terletak pada keberagamannya.
Wamen Atip juga turut memberikan sambutannya dalam peluncuran buku tersebut. Ia mengapresiasi pembahasan Deklarasi Juanda dalam buku itu.
“Buku ini sangat relevan dengan upaya merawat kebangsaan Indonesia melalui nation building di tengah dinamika perkembangan zaman,” ujar Wamen Atip.
Buku ini menguraikan signifikansi Indonesia bagi dunia melalui 22 bagian pembahasan. Mencakup aspek geologi, geografi, oseanografi, keanekaragaman hayati, peradaban maritim, teknologi dan arsitektur, seni tradisional, hinga kontribusi Indonesia di pentas internasional melalui konferensi Asia – Afrika Juanda.
Dukungan terhadap Pendidikan Karakter dan Pancasila, Kemendikdasmen menyambut positif penerbitan buku ini sebagai materi rujukan penting dalam penguatan pendidikan karakter dan Pancasila.
Direktorat Jendral Pendidikan Dasar saat ini tengah mengadaptasi fragmen dari karya – karya Yudi Latif menjadi konten digital dan komik yang akan diajarkan di satuan pendidikan.
Peluncuran buku ini juga didukung oleh Yayasan Dana Dharma Pancasila yang memberikan beasiswa penelitian bagi mahasiswa magister dan doktoral dengan fokus kajian tiga ranah Pancasila; tata nilai, tata kelola, dan tata sejahtera.
Aliansi Kebangsaan : 15 Tahun Memperkuat Semangat Kebangsaan
Aliansi Kebangsaan yang didirikan pada 28 Oktober 2010 merupakan jejaring cendekiawan se-Indonesia multidisiplin yang bertujuan memajukan kebangsaan Indonesia berdasarkan Pancasila. Dipimpin oleh Ponco Sutowo, organisasi ini telah berkiprah selama 15 tahun dalam membangun wawasan intelektual dan memperkuat semangat kebangsaan.
Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya intelektual yang memperkuat wawasan kebangsaan dan nilai-nilai pancasila bagi generasi muda Indonesia. Buku “Apa Jadinya Dunia Tanpa Indonesia” diharapkan dapat menjadi inspirasi dan panduan dalam membangun Indonesia yang lebih baik. (red)















