Jalanan Penuh Risiko, Emak-Emak Driver Ojol Kota Malang Ngebut Belajar Jahit dan Sulam Bareng IWAPI

Asa mengubah hidup menyala-nyala di balik roda motor laju mengaspal di jalanan Kota Malang. Emak-emak ini gaspol belajar menjahit dan menyulam di sela ramainya orderan penumpang ojek online (ojol). Mereka ingin segera meninggalkan jalan. Sudahlah! Jalanan terlalu berisiko.  Begitulah mimpi sejumlah anggota Gerakan  Sayang Perempuan Ojek Online (Gaspol) Tangguh Malang Raya yang sedang belajar keterampilan bersama Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kota Malang.

MALANG– Suatu waktu menjelang siang. Rintani sedang belajar menjahit dan menyulam bersama Anis Purnamasari, Wakil Ketua  IWAPI  Kota Malang di Jalan Jambu.

Tiba-tiba ponsel  Rintani berbunyi tak henti. Aplikasi ojol mengirim pesan, ada orderan. Orderan berupa pesanan makanan masuk. Wanita berusia 55 tahun ini bergegas. Ia meninggalkan belajar sejenak, layani pesanan dari aplikasi ojol.

“Saya lupa matiin aplikasi. Ada order pesanan, akhirnya saya layani. Setelah antar pesanan, saya balik lagi lanjut belajar,” cerita si emak driver  ojol ini sambil terkekeh. Begitulah suasananya. “Setelah antar pesanan, saya matiin aplikasi, belajar bentar,” sambungnya.
Antara tetap bekerja dan belajar keterampilan ia lakoni. Terpenting bisa punya skill. Rintani, salah satu dari sejumlah anggota Gaspol Tangguh Malang Raya yang sedang belajar, membekali diri dengan keterampilan.

Wanita yang menekuni ojol sejak tahun 2019 ini tak punya pilihan. Hanya ngojol dan harus punya skill. Ia wajib kerja keras agar asap dapur terus mengepul. Sementara suaminya sakit. Ibu dua anak ini tulang punggung keluarga.

Namun demikian, Rintani harus mulai realistis dengan kondisinya. Ia tak muda lagi. “Saya sebenarnya tidak ingin terlalu lama di jalan. Karena saya wanita dan faktor usia juga. Di jalan juga banyak risiko,” lirih wanita asal Bandulan Kota Malang ini.  

Kini satu-satunya pilihan yakni meningkatkan skill. Punya ilmu. Satu-satunya cara yang ia tempuh serius belajar tentang menjahit dan menyulam. Itu agar bisa menerima order.

Tak ada proses yang mengkhianati hasil.  Rintani kini sudah bisa menjahit dan menyulam. Menerima orderan kerja dari  Anis Purnamasari untuk bikin godybag. Itulah salah satu keterampilan yang ia dapat dari Anis Purnamasari. Selain bikin godybag, ia juga bisa buat tas berbahan kain perca.

Punya skill saja tentu belum cukup. Harus ada faktor pendukung lain.   Yakni alat kerja yang memadai  dan pemasaran. “Pemasaran ini penting, kalau tidak mau jual kemana? Siapa pembelinya?” katanya.  

Susilowati, driver ojol lainnya juga belajar menjahit dan sulam dari Anis Purnamasari. “Sampai sekarang masih belajar menjahit dan menyulam di Ibu Anis (Anis Purnamasari). Proses pendampingan ini sudah berjalan sekitar  tiga tahun,” cerita anggota Gaspol Tangguh Malang Raya ini.

Susilowati bersyukur. Ikut pelatihan tak dipungut biaya. “Dari nol sampai bisa. Ikut pelatihan gratis. Sekarang sudah kerjakan order dari Ibu Anis,” ucap warga Dau Kabupaten Malang ini.

Pelatihan dan pendampingan  dari Anis Purnamasari diadakan sekali dalam sepekan.  Ketekunannya membuahkan  hasil. Ia kini bisa bikin godybag dan punya keterampilan menjahit dan menyulam. Di antaranya menyulami di pakaian seperti daster dengan berbagai motif.

Wanita yang jadi driver ojol sejak tahun 2016 ini  juga mulai terima order dari Anis. “Sudah ratusan godybag yang saya buat. Tergantung dapat orderan dari Bu Anis, langsung saya kerjakan di rumah,” katanya.  

Susilowati dan Rintani kini punya sumber pendapatan tambahan. Lumayan untuk ekonomi keluarga. Dua emak driver ojol ini bersyukur karena gabung di Gaspol Tangguh Malang Raya kemudian bisa ikut dalam program  IWAPI Kota Malang.  

Anis Purnamasari mengatakan, IWAPI Kota Malang dengan  Gaspol Tangguh Malang Raya punya kerja sama. Yakni sejak tahun 2023 lalu. “Bentuk pendampingan awalnya  berupa pelatihan keterampilan perempuan seperti jahit dan sulam. Yang berhubungam dengan kain dan jarum, ternyata berkelanjutan,” katanya.

“Akhirnya saya senang lihat teman-teman, kebenaran saya punya usaha craft.  Akhirnya dari pelatihan sekitar 15 orang konsen terhadap craft jadi kita kokaborasi,” sambung  Owner Aniza Collection ini.  

Sekarang lanjutnya, sudah produksi bersama setahun, sejak tahun 2024 lalu. Produksinya godybag dikirim ke Jakarta, Semarang dan Jogja.  

“Sekali produksi banyak, pernah 800 godybag. Dari orderan ini diserahkan atau dibagikan ke teman-teman Gaspol Tangguh Malang Raya. Mereka yang kerja,” kata dia. Hasil kerja itu ada imbalan.

Dengan produksi kerjainan ini lanjut Anis, bisa terwujud kemandirian ekonomi. Emak-emak driver ojol memiliki penghasilan selain dari aplikator ojol.

Sekarang  pun pelatihn masih berlangsung, dikemas berupa  pertemuan. Seminggu sekali pertemuan di Jalan Jambu, Sekretariat IWAPI Kota Malang. Yang ikut pelatihan 10 sampai 15 anggota Gaspol Tangguh Malang Raya.

Anis mengaku terbantu dengan kehadiran anggota Gaspol Tangguh Malang Raya. Sebab ketika mendapat orderan ratusan godybag, ia bagikan ke anggota Gaspol Tangguh Malang Raya.

Sebenarnya Anis punya karyawan. Namun ia berikan kepada anggota Gaspol Tangguh Malang Raya karena merasa senang. “Kerjanya cepat. Spirit teman-teman luar biasa,” kata dia.

Koordinator Gaspol Tangguh Malang Raya,  Elok Yudha Lestari mengatakan, pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi dengan IWAPI Kota Malang. Kini emak-emak driver ojol punya keterampilan. Mereka juga kerap diajak ikut pameran.

“Namun teman-teman butuh modal, termasuk alat kerja seperti mesin jahit skala produksi untuk meningkatkan produksi dan pemasaran,” kata Elok. Selama ini, lanjut dia, teman-temannya menggunakan mesin jahit manual. Akibatnya pengerjaan lama. Begitu juga pemasaran, selama ini dibantu Anis Purnamasari dan IWAPI.

“Kerja sama dengan IWAPI ini merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan anggota Gaspol Tangguh Malang Raya. Bisa membantu teman-teman agar tidak selamanya di jalan karena punya usaha. Sementara di jalan berisiko, rentan. Karena anggota Gaspol Tangguh Malang Raya merupakan kaum ibu,” pungkas Elok.  (red)

Sekarang

Harga Emas Antam di Kota Malang Anjlok Dua Hari Ini

Sekarang