IP Lokal  Pendorong Kreativitas Era Global

JAKARTAIntellectual Property (IP) lokal  pendorong kreativitas era global. Juga memiliki potensi bisnis yang tinggi. Itu disampaikan  Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar. Menurut dia, peran utama  IP  yang menjadi aset berharga untuk dikembangkan dan dikomersialkan melalui kolaborasi bersama mitra strategis untuk menjangkau pasar global.  

“Ekonomi kreatif itu ada 17 subsektor yang memberikan value and impact terhadap suatu IP. Untuk membentuk IP tentu harus ada storyline and demand. Kita coba ambil contoh dari IP animasi Jumbo, ada produk turunan berupa buku tulis Jumbo yang dikolaborasikan dengan Kiky Stationery. Ini sebagai bentuk bukti konkret sinergi antar subsektor ekraf seperti animasi dan penerbitan,” kata Wamen Ekraf Irene dalam talkshow Strategies for the Protection and Settlement of Trademark and Patent Disputes in the Global Era: National and International Perspectives pada Indonesia Retail Summit & Expo 2025 di Swissotel Jakarta, PIK Avenue.

Peran IP dalam mendorong inovasi bisnis di Indonesia, berarti mampu memacu lahirnya produk dan layanan kreatif yang lebih menarik.Sehingga memiliki potensi ekonomi yang tinggi.

Wamen Ekraf Irene menambahkan bahwa setiap IP lokal mampu memberi identitas yang kuat bagi produk kreatif dan membuat suatu bisnis atau perusahaan punya pembeda dibanding usaha bisnis global lain.

“Fungsi dari Kementerian Ekonomi Kreatif yaitu mensosialisasikan kepada semua pelaku usaha yang ada di Indonesia untuk menggunakan IP. Salah satunya sebagai bentuk strategi marketing. Hal paling penting seperti apa IP punya relevansi terhadap sebuah brand. Apalagi kreativitas di Indonesia tidak ada habisnya, banyak inspirasi yang bisa kita temui terus menerus dari tempat-tempat yang dikunjungi,” ujar Wamen Ekraf Irene.

Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum, Razilu, yang juga menjadi narasumber dalam diskusi ini menegaskan urgensi dari suatu IP yang menjadi fondasi penting harus didaftarkan sebagai hak kekayaan intelektual sehingga memberi dampak terhadap validasi sebuah merek atau bisnis.

“Sebenarnya ekonomi kreatif itu adalah UMKM plus kekayaan intelektual yang bernilai ekonomi. Supaya kita melek terhadap pertumbuhan IP, maka kita bisa mendaftarkan IP yang dipunya untuk meningkatkan kinerja bisnis tiap perusahaan,” jelas Razilu.

Indonesia Retail Summit and Expo 2025, sebuah konferensi dan pameran nasional tahunan ke-4 yang didedikasikan untuk industri ritel dan ekosistemnya untuk berkembang. Diselenggarakan selama dua hari, 27-28 Agustus 2025. Ini menjadi ajang pertemuan para pemimpin industri, inovator bisnis, pemerintah, dan para pakar sebagai platform strategis untuk mengembangkan wawasan, mengeksplorasi inovasi, dan membina kemitraan yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan untuk sektor ritel Indonesia yang dinamis.

Dalam sesi diskusi ini juga hadir pembicara lain seperti CEO of PT Consulting Group Winston Chan dan Eksekutif Produser film Jumbo sekaligus CEO of Visinema Studios Herry B. Salim yang juga membahas tren, tantangan, dan transformatif strategi untuk masa depan ritel di Indonesia. (red)

IP Lokal  Pendorong Kreativitas Era Global

Sekarang

IP Lokal  Pendorong Kreativitas Era Global

Sekarang

Maba UIN Cirebon Diberi Penguatan Karakter dan Cinta Tanah Air

Sekarang