Contoh Toleransi! 21 Tahun Emak-Emak Katolik Jember  Gelar  Warung Berkah Bantu Umat Islam Lancar Berbuka Puasa

JEMBER-Sikap toleransi emak-emak Katolik di Jember Jawa Timur yang tergabung dalam Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) ini betul-betul sudah teruji. 21 tahun berturut-turut mereka konsisten menggelar Warung murah setiap Bulan Ramadan. Itu karena demi merawat toleransi, kebersamaan dan kepedulian kepada sesama.

Mulanya diawali oleh Wanita Katolik RI di Gereja Paroki St Yusup Jember. Sekitar  tahun 2003 sejumlah ibu yang tergabung dalam WKRI Cabang St Yusup Jember membuka Warung Murah. Lokasinya di halaman Klinik Panti Siwi Jember  namanya, Warung Kasih.

Pada awal pembukaan hanya dijual 500 rupiah  per porsi dengan segelas teh hangat. Menunya dijamin halal, bergizi, dan higienis, untuk para pengayuh  becak, tukang ojek, pedagang kaki lima di sekitar Panti Siwi.

Seiring berjalannya waktu, tiga tahun lalu Wanita Katolik RI di Jember  berkembang  dan membentuk cabang baru yaitu  Cabang Sempusari, menyusul setelah berdirinya paroki baru, yakni Paroki Hati Suci Santa Perawan Maria Sempusari.

“Di Sempusari ibu-ibu  Wanita Katolik RI melanjutkan program Warung Murah   dan diberi nama Warung Berkah  sampai sekarang.   Warung Berkah  dibuka pada hari Senin sampai Kamis pada setiap bulan suci Ramadan,” kata Valentina yang pernah menjadi Ketua WKRI di Gereja Santo Yusup Jember.

“ Sejak kami membuka Warung Berkah ini kami  menjual nasi dengan lauknya dengan harga 2.000 rupiah saja, harga yang sangat terjangkau untuk berbuka puasa,” ceritanya. 

Tahun ini menggunakan kotak agar lebih praktis. Awal-awalnya menggunakan piring dan segelas teh hangat. Sehingga saat buka puasa,   mereka bisa  makan bersama di tempat.

Menunya selalu berganti. Di antaranya Nasi Madura, lalapan Bandeng Presto, nasi soto, nasi rawon dan menu sehat lainnya.

Menjual dengan harga sangat ramah  bukan tanpa alasan.  “Kami menjual karena kami memanusiakan yang beli. Kami ingin  menghargai sesama, meskipun murah tetapi mereka membeli.” jelasnya.

Pembelinya datang dari berbagai latar belakang. Seperti pengayuh becak, tukang ojek dan warga sekitar dan warga  yang sedang melintas saat jelang buka puasa.

“Melalui Warung Berkah ini kami ingin memastikan bahwa saudara-saudari kami kaum muslim yang sedang menjalani Ibadah Puasa bisa berbuka Puasa tepat waktu,” kata Valentina.

Tempat kegiatan Warung Berkah selalu berpindah-pindah pada setiap bulan Ramadan. Tahun 2023 lalu diadakan di kantor Kelurahan Sempusari Kecamatan Kaliwates Jember. Sedangkan tahun ini diadakan di Kantor Koramil Kaliwates.

Warung Berkah mulai beroperasi pukul 17.00 sampai habis  terjual.   Tahun ini, anggota WKRI  bersinergi dengan istri prajurit TNI AD yang berasal dari Persit Koramil Kaliwates.

Jumlah kotak makanan yang disediakan setiap hari terbilang banyak, dan selalu bertambah.  Pada awal pembukaan  menyediakan 180 kotak, hari kedua siapkan 207 kotak dalam waktu 29 menit sudah habis.“Kami upayakan setiap hari  jumlahnya selalu bertambah” kata Valentina kepada sekarangaja.com, Kamis (14/3/2024). 

Pembiayaan Warung Berkah ini dari swadaya anggota WKRI dan dari donatur. 

Memasuki 21 tahun Warung Berkah, Valentina dan kawan-kawannya anggota WKRI menemukan jawaban atas refleksi kegiatan mereka.

“Karena kami merasa terpanggil dan berkewajiban membantu masyarakat sekitar kami, kepada saudara yang puasa,” jelasnya.

Lagi pula lanjut dia, kegiatan Warung Berkah selalu dinanti-nanti warga. Sebelum Ramadan ada yang bertanya. “Bu besok puasa jualan lagi?” tutur Valentina mengulangi pertanyaan warga yang kerap ua dengar. 

Melalui Warung Berkah, WKRI ingin merawat toleransi antarumat beragama. Karena menurutnya, toleransi merupakan sikap hidup yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari oleh siapa pun. “Ini bisa merajut kebersamaan tanpa ada sekat,” kata Valentina.

Kendati berbeda agama, menurut Valentina, warga tetap antusias. Itu karena menurut dia, kegiatan Warung Berkah murni merawat kebersamaan. Mereka tak membawa dan tak menampilkan embel-embel agama tertentu.

“Warga  sudah tahu yang kami jual niatnya berbagi ke masyarakat, untuk menjaga toleransi dan juga sarana membangun jejaring dengan semua instansi di Jabupaten Jember,” tegasnya.

WKRI juga mengundang pejabat terkait saat menggelar pembukaan  Warung Berkah. Seperti Kapolsek Kaliwates, Camat Kaliwates, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Jember, Jetua MAG ( Musyawarah Antar Gereja ) Jab.Jember hingga Kepala

Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (PPPAKB) Kabupaten Jember .

Ketua WKRI DPD Keuskupan Malang Kristina Tri Mulyani,S.Pd yang membawahi WKRI Jember secara organisasi mengapresiasi kegiatan Warung Berkah. Kristina mengetahui betul kegiatan WKRI Jember menggelar Warung Berkah. Menurut dia, ini merupakan salah satu wujud nyata merawat toleransi di tengah keberagaman. 

Apalagi kegiatan ini digelar karena kepedulian. Ia mengatakan, mulanya Warung Berkah atau  Warung Kasih di Gereja Paroki St Yusup Jember  digelar karena ada beberapa pengayuh becak yang mangkal di depan gereja  waktu bulan Puasa. Para pengayuh becak itu tetap menunaikan ibadah Puasa saat kerja.  “Akhirnya ada niat dari ibu-ibu Wanita Katolik RI  untuk berjualan nasi murah,” katanya. (red)

Sekarang

Harga Emas Antam di Kota Malang Anjlok Dua Hari Ini

Sekarang