Budidaya Lele di Lahan Sempit
MALANG-Pekarangan rumah yang sempit sekalipun bisa bernilai ekonomi. Setidaknya ketahanan pangan dari lingkungan sendiri. Itu dilakukan Yoyok Adhi Surono, warga Kampung Sanan Kota Malang.
Yoyok memanfaatkan ember-ember berukuran 80 liter untuk budidaya ikan lele. Dengan sistem tebar padat, ia berhasil membudidayakan ikan lele hingga bisa menghasilkan dan bermanfaat secara ekonomi. Semuanya dilakukan di lahan sempit rumahnya di area dapur.
Pria yang juga produsen olahan tempe ini kini dicari warga tidak hanya karena memproduksi olahan tempe, tapi juga diburu mereka yang gemar ikan. Ia menjelaskan ember yang ada diisi kurang lebih 80 ekor bibit ikan lele. Setelah sebulan sejak dibudidayakan di ember, ikan akan disortir dan ditempatkan di tiga ember berbeda agar siap panen. “Kalau hidup 80 persen saja saya bisa memanen kurang lebih 100 kilogram lele,” jelas Yoyok.
Untuk menjaga kualitas air setiap hari Yoyok selalu menguras dan menggantinya. Agar diwadah sempit ikan tetap bisa hidup dengan nyaman tanpa terganggu kotoran. Ini juga menjadi kunci agar citarasa ikan yang dibudidayakan benar-benar bagus, tidak bau tanah dan segar.
Selain air, untuk bisa mendukung upaya budidaya lele dengan sistem tebar padat harus memperhatikan berbagai cara. Di antaranya pemberian pakan. Ikan lele yang dibudidayakan Yoyok sejak awal sampai panen diberikan makanan berprotein yang sudah teruji kualitasnya.“Adanya makanan yang bagus untuk ikan membuat air di ember budidaya lele yang saya kembangkan tidak berbau,” tuturnya.
Sebelum menguasai teknik yang baik dalam budidaya lele tebar padat di dalam ember, Yoyok mengakui berulangkali mengalami kegagalan. Namun setelah terus banyak belajar dalam beberapa panen terakhir ia sudah bisa meraih hasil maksimal.
Ia berpesan kuncinya adalah ketelatenan, kesabaran, kedisiplinan serta belajar ilmu-ilmu budidaya ikan terus menerus. (ran)
