Gubernur Pramono Sebut Ekonomi Jakarta Tumbuh Stabil

JAKARTA– Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan kondisi perekonomian Jakarta yang tumbuh stabil dan menunjukkan adanya pemulihan ekonomi. Ia memaparkan, pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan ketiga 2025 mencapai 4,96 persen.

Angka ini didukung oleh inflasi yang terkendali sebesar 2,69 persen, di mana lebih rendah dari inflasi nasional yakni 2,86 persen. Hal ini menunjukan harga barang dan jasa di Jakarta relatif terkendali dan stabilitas pasokan terjaga dengan baik.

“Triwulan ketiga 2025, Jakarta tercatat pertumbuhannya 4,96 persen yang menunjukkan pemulihan dan stabilitas ekonomi kota dengan inflasi yang sangat terjaga,” kata Gubernur Pramono, dalam acara Press Conference APBD 2026 di Balairung, Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/11/2025) melansir beritajakarta.id.

Selain itu, tingkat pengangguran terbuka Jakarta juga mengalami penurunan menjadi 6,05 persen pada Agustus 2025, serta kinerja investasi mengalami kenaikan signifikan menjadi Rp 204,13 triliun.

Kondisi ini menunjukkan adanya kepercayaan dari para pelaku usaha kepada Pemprov DKI Jakarta selama periode ini. Menurut Pramono, stabilitas ini juga menjadi fondasi dasar untuk terus menjalankan berbagai program prioritas.

Selain pertumbuhan, realisasi APBD hingga 20 November 2025 juga menunjukkan tren positif, di mana APBD DKI tercatat sebesar Rp 91,86 triliun. Pendapatan daerah mengalami kenaikan dari Rp 62,39 triliun pada Oktober menjadi Rp 68,53 triliun pada November.

Belanja daerah meningkat dari Rp 47,96 triliun menjadi Rp 51,98 triliun atau 60,46 persen dari target Rp 85,97 triliun. Sementara untuk pembiayaan daerah tercatat Rp 3,64 triliun, SiLPA naik dari Rp 18,08 triliun menjadi Rp 20,09 triliun pada 20 Oktober 2025.

Gubernur Pramono optimistis, terjadi peningkatan realisasi belanja akhir tahun. Hal ini mengingat masih ada sebanyak 21.631 paket pengadaan barang dan jasa yang telah dilaksanakan, serta proses tender oleh Pokja BPPBJ telah mencapai 95,34 persen. Selain itu, juga terdapat surplus anggaran sebesar Rp14,43 triliun.

“Peningkatan realisasi belanja di akhir tahun ini dapat dipastikan,” katanya.

Gubernur Pramono juga memastikan Jakarta tetap menjadi pusat aktivitas ekonomi nasional, di mana Jakarta telah memberikan kontribusi 16,39 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

“Terutama ditopang, yang paling utama adalah sektor jasa, transportasi, dan akomodasi,” lanjutnya.

Selain itu, Bank Indonesia juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jakarta tahun ini tumbuh antara 4,6 hingga 5,4 persen. (red)

Dana Paramita untuk ASN Buddha Diluncurkan

Sekarang

Dana Paramita untuk ASN Buddha Diluncurkan

Inspirasi