800 Ribu Lebih Pelaku Usaha di Malang Raya Gunakan QRIS
MALANG– Penggunaan sistem pembayaran digital Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Malang Raya kian meningkat. Didominasi merchant (pedagang/ pelaku usaha). Di Wilayah Malang Raya, banyak dari kalangan UMKM.
Berdasarkan catatan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang, per Agustus 2025 lalu sebanyak 869.815 merchant menggunakan QRIS. Ini ditegaskan Kepala KPw BI Malang Febrina.
Jumlah tersebut dijelaskannya melonjak signifikan dibandingkan tahun lalu di periode yang sama. Catatan BI Malang, pada Agustus 2024 tercatat ada sebanyak 730 ribu merchant saja.
“Ini menunjukan pertumbuhan ini konsisten dan menunjukkan masyarakat semakin nyaman dengan transaksi nontunai,” kata Febrina, Selasa (30/9/2025) hari ini.
Ia menjelaskan, tren ini paling terasa di kalangan milenial dan Gen Z yang cepat beradaptasi dengan teknologi. QRIS bukan hanya dipakai pelaku usaha besar, tetapi juga UMKM untuk mempermudah pembayaran pelanggan.
Di Jawa Timur secara keseluruhan, jumlah pengguna QRIS juga naik tajam. Dari 7,2 juta pengguna pada Agustus 2024 menjadi 8,7 juta pada periode yang sama tahun ini. Untuk memperluas layanan, BI meluncurkan inovasi QRIS Tanpa Tatap Muka (TTM).
Fitur ini memungkinkan pembayaran, transfer, hingga penyetoran pajak dan retribusi dilakukan jarak jauh tanpa perlu bertemu langsung, sejalan dengan tren belanja online.
“Kami terus mengimbau agar masyarakat juga menjaka keamanan dalam bertansaksi digital. Selalu periksa kode QR sebelum membayar, amankan perangkat, serta tidak membagikan PIN atau data pribadi ke orang lain atau tidak dikenal,” pungkas Febrina. (cia)