Kopi Sumberdem Naik Kelas: Kolaborasi Pentahelix Dorong Desa Devisa Berkelanjutan
MALANG– Di tengah hamparan hijau Desa Sumberdem Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang, aroma perubahan mulai tercium dari biji kopi lokal yang kini tak hanya harum, tapi juga berkualitas. Universitas Ma Chung melalui Program Pengabdian Masyarakat (PKM) yang merupakan hibah DPPM menghadirkan inovasi nyata dalam pengolahan kopi, menggandeng Kelompok Tani Sumber Mulyo sebagai mitra utama.
Program bertajuk “Peningkatan Potensi Komoditas Lokal Menuju Kemandirian Ekonomi dan Desa Devisa Keberlanjutan Melalui Kolaborasi Pentahelix” ini bukan sekadar pelatihan teknis. Di bawah kepemimpinan Peter Remy Yosy Pasla sebagai ketua tim PKM, program ini menjadi gerakan kolektif yang melibatkan akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media untuk mengangkat potensi lokal menjadi kekuatan ekonomi desa.
Modernisasi Pascapanen: Dari Tradisional ke Teknologi
Pada 1 Agustus 2025, Universitas Ma Chung menyerahkan sejumlah alat pascapanen kepada petani kopi Sumberdem. Mulai dari mesin pengupas kulit (pulper), alat sortasi biji, hingga moisture meter untuk mengukur kadar air. Langkah ini menjadi titik awal modernisasi pengolahan kopi Combre, varietas kopi khas Sumberdem.
Pelatihan Bertahap: SOP dan Manajemen Usaha
Selama bulan Agustus hingga awal September 2025, semangat pembaruan menyelimuti Desa Sumberdem melalui serangkaian pelatihan intensif yang dirancang untuk meningkatkan profesionalisme petani kopi lokal. Dimulai pada 6 Agustus, para petani diperkenalkan pada Standar Operasional Prosedur (SOP) sortasi buah kopi dan teknik pengupasan kulit menggunakan mesin pulper, yang langsung dipraktikkan di lapangan dengan pendampingan tim ahli.

Pelatihan berlanjut pada 21 Agustus dengan fokus pada proses grading biji kopi dan pengukuran kadar air menggunakan moisture meter, sebuah langkah penting untuk memastikan kualitas produk sesuai standar internasional. Puncaknya terjadi pada 3 September, ketika para peserta mendalami SOP lanjutan yang mencakup penyimpanan, pengemasan, distribusi, pencatatan mutu, serta pelatihan manajemen keuangan sederhana. Kegiatan ditutup dengan sesi coffee cupping, di mana cita rasa kopi Combre diuji dan dinikmati, menandai transformasi nyata dari proses tradisional menuju pengolahan kopi yang modern dan berdaya saing tinggi.
Suara Petani: Lebih Percaya Diri Menembus Pasar
Ketua Kelompok Tani Sumber Mulyo, Eko menyampaikan antusiasmenya. “Dengan adanya program ini, kualitas kopi kami meningkat, manajemen usaha lebih teratur, dan kami lebih percaya diri menembus pasar yang lebih luas,” katanya.
Salah satu anggota kelompok, Gatot juga mengungkapkan harapannya agar program ini tidak berhenti sampai di sini. “Kami berharap pendampingan ini bisa berkelanjutan. Kami ingin kopi Sumberdem benar-benar dikenal luas dan menjadi kebanggaan desa,” harapnya.
Kolaborasi Pentahelix: Jalan Menuju Desa Devisa
Program ini membuktikan bahwa sinergi antar unsur pentahelix mampu mengubah wajah desa. Kopi Sumberdem kini tak hanya menjadi komoditas unggulan, tetapi juga simbol transformasi menuju desa devisa berkelanjutan.

Dengan teknologi, pendampingan, dan semangat kolaborasi, Desa Sumberdem menegaskan bahwa potensi lokal bisa menjadi kekuatan global. Dan di balik secangkir kopi Combre, tersimpan cerita tentang harapan, kerja sama, dan masa depan yang lebih cerah. (sadw)