Kebut Percepatan Bentuk Dinas Ekraf Trenggalek
JAKARTA- Kebut percepatan bentuk Dinas Ekonomi Kreatif (Ekraf) di Kabupaten Trenggalek sebagai pilot project pengembangan talenta lokal untuk mewujudkan ekosistem ekonomi kreatif berkelanjutan terus. Salah satunya dibantu Kementerian Ekonomi Kreatif (Ekraf).
Komitmen itu dilakukan Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya saat menerima audiensi dari Bupati Trenggalek Muhammad Nur Arifin dan Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini di gedung Autograh Tower, Jakarta.
“Kami tidak ingin kerja sama dengan kepala daerah hanya terjebak di level inkubasi. Karena di Trenggalek saya yakin sudah banyak produk yang lahir dari inkubasi. Dari rintisan-rintisan itu, kami akan kurasi mana yang sudah berdaya, lalu kami akselerasi agar lebih mandiri,’’ kata Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya.
‘’Caranya dengan kami bantu urus hak kekayaan intelektualnya, cara komersialisasinya, promosinya, dan jejaringnya agar bisa kami angkat ke level nasional atau bahkan global,” sambung Menteri Teuku Riefky Harsya.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya juga mengampanyekan program Ekraf Data, di mana Kementerian Ekraf melakukan sensus untuk pemetaan data pegiat ekraf di setiap daerah. Data tersebut diharapkan bisa menjadi modal dasar dalam pembentukan kebijakan berbasis potensi lokal.
“Jadi, kita punya data awal, karena dengan data itu nanti kaitannya dengan pembentukan kebijakan. Ini kaitannya juga dengan program kebijakan Kementerian Ekraf yang termasuk di dalamnya pembentukan kelembagaan Dinas Ekraf daerah, itu yang penting supaya lebih sinkron lagi ke depan,” jelas Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya.
Staf Khusus Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga Rian Firmansyah turut memperkenalkan program Ekraf Hub, sebuah platform digital yang menjembatani pelaku kreatif dari berbagai subsektor dengan pemangku kepentingan di ekosistem ekonomi kreatif nasional.
“Kami harapkan sistem ekraf Trenggalek dapat terkoneksi langsung ke Ekraf Hub. Jadi, kami bisa sediakan portal daerah dan Trenggalek masuk di dalamnya, jadi bisa langsung terhubung ke situs resmi Trenggalek. Dengan begitu, potensi ekraf Trenggalek tidak hanya bisa diakses secara lokal, tapi juga secara regional, nasional, bahkan global,” tambah Rian.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Nur Arifin menanggapi positif semangat Kementerian Ekraf dalam mendorong nomenklatur Dinas Ekonomi Kreatif. Menurutnya, dinas tersebut sejalan dengan upaya Pemkab Trenggalek dalam menguatkan potensi ekraf yang berakar dari kebudayaan yang kuat di Trenggalek.
“Potensi ekonomi kreatif di Trenggalek sebenarnya sangat besar karena kami memiliki warisan budaya dan letak geografis yang strategis. Sayangnya, belum semua masyarakat menyadari hal ini. Saat ini kami sedang proses mengusulkan nomenklatur ekonomi kreatif agar dapat digabungkan dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sehingga pengelolaan pegiat ekraf di Trenggalek bisa lebih optimal,” ujar Bupati Nur Arifin.
Anggota Komisi VII DPR RI, Novita Hardini, menambahkan misi Kementerian Ekraf dalam mengakselerasi pegiat ekraf yang sudah melalui tahap inkubasi agar dapat menjadi pencipta lapangan kerja yang berkualitas di sektor ekonomi kreatif.
“Kami akan arahkan akselerator-akselerator ekraf di Trenggalek untuk bisa membantu dinas kami untuk membangun kerja sama. Mereka dapat menjadi penggerak program ekraf di Trenggalek agar bisa berjalan dan bisa menjadi sumber pendapatan khususnya bagi anak muda. Nanti kita koordinasikan lagi bersama,” jelas Novita. (red)