Wamendikdasmen dan Komisi X DPR RI Kunjungi SMPN 2 Jonggat  Lombok Tengah

PRAYAWakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani kunjungan kerja ke SMPN 2 Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. 

Kunjungan ini bertujuan meninjau langsung proses pembelajaran, kondisi sarana prasarana, serta mendengarkan aspirasi para guru dan tenaga pendidik.

Dalam peninjauan, Wamen Atip melihat kondisi laboratorium yang rusak dan tidak dapat difungsikan secara optimal. Ia menekankan pentingnya revitalisasi sarana pendidikan agar kembali layak digunakan.

“Saya lihat laboratorium ini sudah lama tidak berfungsi. Mudah-mudahan masuk program revitalisasi dan bisa dipakai kembali. Tapi yang lebih penting adalah pemeliharaannya. Sekolah harus bersih dan fasilitasnya dirawat agar nyaman dipakai belajar,” ujarnya.

 Menurut Wamen Atip, pemerintah berkomitmen mewujudkan fasilitas pendidikan yang layak sebagai bagian dari indikator negara maju. Ia menambahkan, fasilitas tidak harus mewah, tetapi cukup memadai dan terawat.

“Sering kali sekolah kita dibangun, tapi setelah itu tidak pernah dirawat. Kalau dibiarkan, bangunan bagus pun akhirnya rusak. Presiden Prabowo selalu mengingatkan bahwa pendidikan harus ditopang fasilitas yang layak, termasuk toilet sekolah yang bersih,” tegasnya.

 Dalam kesempatan tersebut, Wamen Atip juga memberikan bantuan pemerintah untuk mendukung perbaikan fasilitas sekolah, termasuk pengecatan bangunan dan pengadaan kursi belajar. Ia berharap dukungan ini dapat mempercepat perbaikan sarana dan meningkatkan kenyamanan siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

“Kalau sekolahnya bagus, anak-anak datang ke sekolah dengan gembira. Guru pun akan lebih bersemangat mengajar,” ungkap Wamen Atip.

 Tidak hanya meninjau bangunan, Wamen Atip juga berdialog dengan siswa di kelas. Ia mengajak mereka berdiskusi mengenai pelajaran matematika yang kerap dianggap sulit. Dengan pendekatan sederhana, ia memberi contoh bagaimana angka dapat dipahami dari berbagai sudut. “Tiga kali tiga itu sembilan, tapi sembilan juga bisa dari empat tambah lima. Jadi matematika itu bukan masalah, yang penting cara menyampaikannya menyenangkan,” katanya. Ia juga menegaskan bahwa guru berperan penting menghadirkan pembelajaran yang membuat siswa tidak terbebani, melainkan tertarik untuk belajar.

 Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, yang turut mendampingi, menegaskan bahwa perhatian pemerintah pusat dan DPR pada pendidikan di daerah harus diwujudkan secara nyata. Ia mengapresiasi kunjungan ini karena membawa hasil konkret bagi SMPN 2 Jonggat.

“Kehadiran Pak Wamen bukan sekadar berkunjung, tetapi juga membawa solusi. Laboratorium dan ruang kelas yang rusak tadi sudah diperintahkan untuk segera dieksekusi revitalisasinya. Ini hadiah luar biasa bagi keluarga besar SMPN 2 Jonggat,” ujar Lalu Hadrian.

 Ia juga menekankan bahwa anggaran revitalisasi harus digunakan sepenuhnya untuk perbaikan sekolah. “Tidak boleh ada pemikiran lain. Gunakan sepenuhnya untuk kenyamanan siswa kita, demi masa depan mereka. Kehadiran pemerintah melalui  Kemendikdasmen adalah bentuk nyata perhatian agar sekolah-sekolah yang masuk kategori tidak layak segera diperbaiki,” tambahnya.

 Dalam dialog bersama guru dan tenaga kependidikan, beberapa isu turut disampaikan. Antara lain terkait kebijakan Dana BOS dan pengakuan mata pelajaran muatan lokal di sistem data pendidikan. Wamen Atip menegaskan bahwa pemerintah akan menindaklanjuti masukan ini.

“Kami mencatat seluruh aspirasi guru di sini, baik terkait kebijakan BOS maupun kurikulum. Pemerintah tentu akan mencari solusi terbaik agar tidak mengganggu proses belajar dan kesejahteraan guru,” ucap Wamen Atip.

 Kunjungan ini ditutup dengan tanya jawab antara Wamen Atip, para guru, serta tenaga kependidikan. Kehadiran Wamen Atip di SMPN 2 Jonggat menjadi dorongan moral sekaligus bukti komitmen pemerintah untuk memastikan pemerataan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.

Dengan revitalisasi sekolah, pemeliharaan fasilitas yang berkelanjutan, serta perhatian terhadap kesejahteraan guru, pemerintah berharap pendidikan di Lombok Tengah dan daerah lainnya dapat semakin maju.  “Sekolah harus menjadi tempat yang membahagiakan. Dengan fasilitas yang layak dan guru yang sejahtera, anak-anak kita bisa belajar dengan semangat dan penuh percaya diri,” pungkas Wamen Atip. (red)

Jakarta Bakal Diguyur Hujan Malam Ini

Hujan Berpotensi Guyur Jakarta Akhir Pekan

Sekarang

Jakarta Bakal Diguyur Hujan Malam Ini

Sekarang

Hujan Berpotensi Guyur Jakarta Akhir Pekan

Sekarang