Usai Bersihkan Sungai Amprong, Warga Sekitarnya Dilatih Mitigasi Bencana
MALANG– Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan turun ke Sungai Amprong bersama Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso dan jajaran pejabat Pemkot Malang lainnya siang tadi, Senin (30/12/2024). Bersama TNI, Polri, warga dan berbagai elemen masyarakat, mereka ramai-ramai membersihkan sungai.
Sampah-sampah yang menyangkut di sungai pasca banjir besar datang pada pekan lalu dibersihkan. Ini bertujuan untuk mencegah banjir di wilayah Kedungkandang.
Iwan dan sejumlah pejabat lainnya bergabung bersama relawan dan warga membersihkan Sungai Amprong. Sampah-sampah yang berada di tengah sungai diangkut dengan cara manual, dari tangan ke tangan. Iwan ada di dalam rangkaian itu.
“Karena akses untuk masuk kendaraan sampah tidak bisa ke sini, jadi pengumpulan sampah dilakukan manual,” katanya.
Iwan mengapresiasi semangat warga dan relawan dalam kegiatan kerja bakti memberishkan sungai pasca diterjang banjir beberapa waktu lalu. Banjir yang terjadi pekan lalu itu telah merusak jembatan yang berada di Madyopuro Gang 1 dan Lesanpuro gang 12.
“Pemerintah Kota Malang akan memperbaiki jembatan ini dengan anggaran tidak terduga. Jembatan di Sungai Amprong ini mengalami penurunan,” kata Iwan.
Di sisi lain, Iwan juga memikirkan rencana pelatihan kepada warga yang rumahnya berpotensi mengalami bencana banjir. Pelatihan mitigasi bencana itu dianggap penting agar masyarakat tahu cara berlinsung ketika potensi banjir datang.
“Saya sudah minta ke BPBD Kota Malang untuk melakukan pelatihan. Itu sangat penting sekali. Nanti menggunakan anggaran tidak terduga itu pelatihannya,” katanya.
Banjir yang terjadi pada 24 Desember 2024 lalu sempat merendam ratusan rumah warga. Iwan ikut prihatin atas bencana alam tersebut. Pemerintah Kota Malang telah menyalurkan sejumlah bantuan kepada warga yang terdampak bencana. Bantuan yang disalurkan itu antara lain kebutuhan pokok.
Ketua RW 3 Kelurahan Madyopuro Sunaryo, mengaku tidak pernah mendapatkan edukasi atau pelatihan mitigasi bencana banjir. Sunaryo yang lahir dan tumbuh besar di Madyopuro itu berharap ada pelatihan mitigasi bencana untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan waspada bencan. “Saya belum pernah mendapatkan pelatihan sama sekali, tapi kalau ada itu bagus,” tegas Sunaryo. (ran)