Uji Coba Penembakan dari Kapal Selam Tanpa Awak

SURABAYAIndustri pertahanan Indonesia kembali membuat inovasi baru di sektor maritim. Itu ditandai  dengan hadirnya  Kapal Selam Tanpa Awak atau Autonomous  (KSOT). Uji coba penembakan  disaksikan langsung  Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, dari atas geladak heli KRI dr  Soeharso-990 yang sandar di Dermaga Madura Markas Koarmada II, Ujung, Surabaya pada Kamis (30/10/2025) hari ini.

Bersama dengan  Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, KSAL Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, Pangkoarmada RI Laksdya TNI Dr. Denih Hendrata ,  Pangkoarmada II Laksda TNI I G.P. Alit Jaya , S.H., M.Si sebagai tuan rumah, dan Dirut PT. PAL Kaharuddin Djenod, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dengan  seksama mengikuti  proses uji coba penembakan dari mulai torpedo dimasukkan kedalam kapal selam , hingga akhirnya kapal selam tanpa awak tersebut berhasil meluncur dan melaksanakan uji coba penembakan di sekitar perairan Selat Madura wilayah Koarmada II.

Menhan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan  TNI AL dan PT PAL terus mengadakan evaluasi penyempurnaan agar supaya KSOT bisa lebih sempurna penampilannya. Dan juga akan lebih bermanfaat penggunaannya.

Selanjutnya di tahun 2026  Kementerian Pertahanan  melalui PT PAL dengan supervisi dari TNI AL, akan memproduksi sebanyak 30 KSOT, berikut torpedo yang akan dibuat sendiri oleh anak bangsa .

Jumlah tersebut menurut Jenderal TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, akan mengisi choke points wilayah nasional perairan Indonesia guna pengamanan yang dilakukan oleh KSOT yang dinilai punya manfaat efisiensi dari sisi personel, material, dan juga waktu.

“Kita adalah negara ke-4 di dunia yang memproduksi  kapal selam autonomous setelah Amerika, Rusia dan China. Ini adalah kebanggaan kita bahwa anak bangsa bisa memproduksi alutsista yang setara dengan negara-negara global di bidang teknologi militer, “ tegas Menhan  Sjafrie Sjamsoeddin.

KSOT yang berbasis teknologi akal imitasi (artificial intelligence/AI),  dirancang sebagai sistem pertahanan bawah laut alternatif hingga menjadi perisai trisula Nusantara yang dilengkapi kemampuan surveillance serta mendeteksi kapal lawan atau lawan.

Kapal selam nirawak ini dioperasikan secara langsung melalui autonomous submarine command center (ASCC),  dengan menggunakan direct radio frequency atau satelit yang dapat diintegrasikan dengan CIC di kapal markas, markas besar, maupun pangkalan AL. (pen/2/red)

Sekarang

Pendaftaran PAI Fair Dibuka Hingga 15 November 2025

Sekarang