Syukur Warga Sekolah atas Efek Berganda Revitalisasi Sekolah

KARAWANGPemerintah melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) terus memperkuat upaya pemerataan mutu pendidikan di seluruh wilayah Indonesia. Kemendikdasmen aktif menjalankan mandat tersebut dengan melakukan revitalisasi berbagai satuan pendidikan, termasuk di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Salah satu sekolah yang merasakan manfaat langsung dari program ini adalah SMP Negeri 1 Telagasari. Tahun ini, SMPN 1 Telagasari menerima bantuan revitalisasi sebesar Rp 2,7 miliar.

Dana tersebut digunakan untuk membangun satu ruang perpustakaan lengkap dengan perabotannya. Ini sebagai upaya memperkuat literasi dan kebiasaan membaca di kalangan siswa.

Selain itu, juga dibangun tujuh paket toilet beserta sanitasi yang layak, guna mendukung kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah.

Tak hanya membangun fasilitas baru, revitalisasi ini juga mencakup rehabilitasi enam ruang kelas dan dua ruang laboratorium yang mengalami kerusakan minimal sedang. Seluruh ruang tersebut diperbaiki sekaligus dilengkapi dengan perabot yang memadai, agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan lebih optimal dan nyaman bagi siswa maupun guru.

Kepala SMPN 1 Telagasari, Uus Sugiana, menyatakan bahwa siswa sangat menantikan selesainya pembangunan tersebut. “Dengan bantuan ini, kami bisa menghadirkan ruang belajar yang lebih layak. Anak-anak sangat menantikan ruang perpustakaan dan laboratorium yang lebih baik, dan toilet yang jumlahnya kini mencukupi,” ujarnya penuh syukur.

Program revitalisasi ini juga membawa efek berganda (multiplier effect) bagi masyarakat sekitar sekolah. Sebanyak 60 warga lokal terlibat sebagai tenaga kerja dalam proses pembangunan, mulai dari kepala bangunan, tukang, hingga kenek.

Menariknya, sebagian dari mereka adalah orang tua murid SMPN 1 Telagasari. Sehingga ada rasa kepemilikan dan kebanggaan tersendiri dalam pembangunan sekolah anak-anak mereka.

Selain itu, material bangunan yang digunakan juga dibeli dari toko-toko bangunan terdekat, sehingga roda ekonomi di sekitar Karawang pun ikut berputar.

Hal ini mendapat tanggapan positif dari Aep Saepudin, Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) SMPN 1 Telagasari, yang menyatakan bahwa pelibatan masyarakat lokal dalam pembangunan bukan hanya mempercepat proses, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi secara langsung.

“Kita libatkan warga sekitar, baik dari sisi tenaga kerja maupun pembelian material bangunan. Ini program yang menyentuh langsung ke masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Aep Saepudin, Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) di SMPN 1 Telagasari, mengatakan bahwa material bangunan untuk Program Revitalisasi Sekolah dipesan dari toko terdekat, sehingga roda perekonomian di Karawang mulai bergeliat.

Mendengar penuturan tersebut, Direktur Sekolah Dasar Kemendikdasmen Moch. Salim Somad mengaku senang karena bantuan yang dilaksanakan secara swakelola merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto, agar Program Revitalisasi Sekolah memberdayakan tenaga kerja lokal.

“Sesuai arahan Pak Presiden, semua tenaga kerja mulai dari pelaksana hingga tukang harus warga sekitar sekolah. Tujuannya agar program ini tidak hanya memperbaiki fasilitas pendidikan, tapi juga menghidupkan ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Salim juga mengatakan bahwa mekanisme swakelola lebih efisien sehingga dapat menambah jumlah sasaran sekolah penerima program.

“Total sekolah yang memperoleh program revitalisasi di bawah naungan Ditjen PAUD Dasmen totalnya adalah 14.071 sekolah dari rencana awal sebanyak 9.409 sekolah. Karena ini pola swakelola, terjadi efisiensi. Alhamdulillah berdampak pada penambahan jumlah sasaran kita,” ujarnya.

Total 14.071 sekolah sasaran itu, terdiri dari 1.517 PAUD, 6.325 SD, 3.988 SMP, dan 2.241 SMA.

Salim Somad menambahkan bahwa untuk Kabupaten Karawang sendiri, Kemendikdasmen telah melakukan intervensi terhadap 46 sekolah di empat jenjang.

“Untuk sekolah PAUD ada enam sekolah, SD yang terbanyak 25 sekolah, SMP 13 sekolah, selanjutnya SMA dua sekolah dengan total anggaran Rp 43,6 miliar,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan Natakusumah, bahwa program revitalisasi melalui mekanisme swakelola juga sangat memberi manfaat ganda karena melibatkan tenaga kerja lokal.

“Mulai dari pelaksana, mandor hingga pekerja adalah warga sekitar sekolah. Jadi selain membantu sekolah, program ini juga akan membantu menggerakkan ekonomi masyarakat,” katanya.

Dengan revitalisasi ini, SMPN 1 Telagasari kini tengah bertransformasi menjadi lingkungan belajar yang lebih aman, sehat, dan menyenangkan. Sekolah menjadi lebih layak, siswa semakin semangat belajar, dan masyarakat sekitar pun ikut tumbuh bersama kemajuan pendidikan. (red)

DLH Kota Malang Sumbang PAD dari Retribusi Kompos

Sekarang

DLH Kota Malang Sumbang PAD dari Retribusi Kompos

Hijau