Surabaya Pertama Jadi Kota Wakaf di Jatim
SURABAYA– Kementerian Agama (Kemenag) memberikan apresiasi atas perkembangan wakaf produktif di Kota Surabaya. Apresiasi disampaikan Dirjen Bimas Islam Abu Rokhmad kepada Pemkot Surabaya.
Apresiasi disampaikan bersamaan penetapan Surabaya sebagai Kota Wakaf pertama di Jawa Timur. Penetapan ini ditandai dengan peluncuran program Kick Off Surabaya Kota Wakaf di Convention Hall Arief Rahman Hakim Surabaya, Rabu (1/10/2025). Program ini digagas melalui kolaborasi Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Kemenag, Pemkot Surabaya, dan Badan Wakaf Indonesia (BWI).
Hadir secara daring, Abu Rokhmad menilai Surabaya dapat menjadi contoh pengembangan wakaf produktif, baik di tingkat nasional maupun internasional. “Di bawah arahan Bapak Wali Kota, kesadaran berwakaf tumbuh pesat, baik di kalangan ASN, pengusaha, maupun masyarakat. Dalam waktu kurang dari dua minggu, telah terhimpun wakaf uang sebesar Rp 1,2 miliar, dan insyaallah jumlah ini akan terus meningkat,” ujarnya.
Ia menilai keberhasilan ini menunjukkan kepemimpinan visioner Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang mampu menginspirasi dan menggerakkan seluruh elemen masyarakat.
“Dengan dukungan yang berkelanjutan, Surabaya tidak hanya berkembang sebagai kota modern, tetapi juga tampil sebagai Kota Wakaf—kota yang berdaya, berkeadilan, dan berorientasi pada kesejahteraan umat,” tegasnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan pentingnya persatuan umat dalam menggerakkan zakat, infak, sedekah, dan wakaf. “Seandainya seluruh umat Islam bersatu, tidak bergerak sendiri-sendiri tetapi bersama-sama dalam bersedekah, berinfak, dan berwakaf melalui lembaga resmi, maka tidak akan ada lagi kemiskinan di Surabaya,” katanya.
Eri menambahkan, wakaf tidak hanya bernilai ibadah sosial, tetapi juga memiliki peran ekonomi. “Wakaf adalah modal yang tidak boleh berkurang. Hasil pengelolaannya dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat. Dengan gerakan wakaf, Surabaya akan menjadi daerah baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Ayo kita bangun Surabaya dengan kekuatan wakaf dan kekuatan agama,” ujarnya.
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Waryono, menyatakan penetapan Surabaya sebagai Kota Wakaf merupakan momentum penting untuk memperkuat literasi wakaf dan mendorong penerapan wakaf produktif. “Kami berharap gerakan ini tidak hanya meningkatkan jumlah aset wakaf, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan umat melalui program pemberdayaan berkelanjutan,” jelasnya.
Kasubdit Bina Lembaga dan Kerja Sama Zakat dan Wakaf, Muhibuddin, menegaskan pentingnya keberlanjutan gerakan ini. “Gerakan ini harus terus dibina, dikawal, dan dikelola secara profesional. Sinergi antara pemerintah, lembaga nazir, dan masyarakat adalah kunci agar wakaf benar-benar memberi manfaat jangka panjang,” ujarnya.
Kick off ini diikuti 1.500 peseta. Turut hadir, Kakanwil Kemenag Jawa Timur, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, para Kabid Penais Zakat dan Wakaf Provinsi, Kepala Kemenag Kota Surabaya, pengurus BWI dan BAZNAS Kota Surabaya, pengusaha hotel, restoran, perumahan, serta tokoh masyarakat. Total peserta mencapai 1.500 orang, terdiri atas ASN, mahasiswa, dan perwakilan lembaga zakat-wakaf. (red)