Sosialisasi Literasi Keuangan, BI Malang Ajari Ratusan Kepala Sekolah  di Kota Batu

BATUSosialisasi literasi keuangan, Bank Indonesia Malang ajari ratusan kepala sekolah di Kota Batu.  Terlebih di tengah maraknya fenomena aktivitas keuangan ilegal. Ini ditekankan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Malang dalam Training of Trainers (ToT) Cinta Bangga Paham Rupiah kepada ratusan kepala sekolah se Kota Batu di Hotel Senyum Batu. Ini merupakan

Kepala KPw BI Malang Febrina menjelaskan program ToT sudah dilaksanakan sepanjang tahun ini di wilayah kerja perwakilan BI Malang. Salah satunya di Kota Batu. BI ingin menekankan pentingnya memahami mata uang rupiah tidak hanya sebagai mata uang untuk bertransaksi keuangan tetapi juga sebagai simbol negara.

“Uang tidak hanya untuk belanja saja. Warga harus paham sistem-sistem keuangan lainnya seperti menabung atau saving. Lalu bagaimana cara mengatur uang dan bagaiamana juga sistem keuangan dan transaksi bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi hingga inflasi,” papar Febrina.

Ia menyampaikan juga selain pemahaman bangga cinta rupiah, BI Malang memberikan materi terhadap sistem keuangan digital. Penggunaan QRIS, BI Fast dan lainnya yang akan memudahkan masyarakat dalam mengelola sistem keuangan masing-masing. Hal hal yang perlu dihindari saat bertransaksi digital, hingga bagaiamana membangun usaha lebih mudah dengan fasilitas aktivitas keuangan secara digital juga disampaikan.

Febrina mengunkapkan pula alasan BI Malang menyasar para  tenaga pendidik untuk sosialisasi literasi keuangan. Tenaga pendidik, dalam hal ini diwakili para  kepala sekolah memiliki peran strategis untuk menyebarkan informasi bermanfaat soal literasi keuangan.

“Tidak hanya mereka ini juga guru-guru tetapi mereka punya tanggung jawab mengelola sekolah. Termasuk di dalamnya adalah kondisi keuangan. Maka sangat penting untuk mereka bisa memahami lebih dalam apa saja yang program BI dalam menjaga stabilitas ekonomi. Harapannya bisa diteruskan ilmu ini kepada siswa siswi di sekolah,” tegas Febrina.

Hal ini juga disambut baik Kepala Dinas Dinas Pendidikan Kota Batu, M. Chori. Disebutnya, sebanyak 120 kepala kepala sekolah Kota Batu ini didorong untuk bisa meneruskan pemahaman mengenai konsep bangga cinya dan paham rupiah kepada guru di sekolah dan siswa siswi. Hal hal seperti peredaran uang palsu masih ditemukan terjadi bisa ditekan dengan adanya pemahaman ini.

Chori mengatakan jika masih ada siswa-siswi yang belum paham mengenai simbolisme dan nilai-nilai sosial yang ada di mata uang rupiah. Serta cara memperlakukan uang agar terus layak digunakan dan tetap berfungsi saat berputar juga menjadi pemahaman yang baik untuk dipahami siswa siswi.

“Kami sangat senang dengan adanya ToT ini. Para kepsek dan guru  bisa meneruskan banyak ilmu soal bangga cinta dan paham rupiah. Dulu juga pernah ada seperti ini materinya soal pinjol (pinjaman online) itu juga sangat baik. Agar masyarakat terutama siswa siswi kami ini tidak terlibat aktivitas keuangan tidak sehat. Dan bagaiamana kedepan bisa menggunakan teknologi untuk mempermudah transaksi,” tegas Chori. (cia)

Sekarang

Revitalisasi Alun-Alun Merdeka Kota Malang Segera Dimulai

Sekarang

Salsa Nadhif Bawa Kaleidoscope Night untuk Mental Health

Inspirasi