Sopir Angkot Terhimpit, Pemkot Malang Tawarkan BTS Solusinya

KOTA MALANG– Pengemudi angkutan umum kota (angkot) di Terminal Madyopuro menyampaikan keluh kesahnya terkait sepinya penumpang angkot sekarang.  Mereka berharap ada solusi yang tepat untuk para pengemudi angkot. Apalagi kondisi mereka makin terhimpit. Pemkot Malang menawarkan solusi berupa Buy The Service (BTS). BTS bukan wacana tapi rencana yang bakal direalisasi tahun 2025.

Berbagai persoalan pengmudi angkota diungkapkan secara blak-blakan. Itu diungkapkan  dalam Ngobrol Bareng Angkutan Kota (Ngangkut) bersama Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat di Terminal Madyopuro Kota Malang, Rabu (10/7/2024). Perwakilan dari  tiga jalur angkot menyampaikan ingin segera diberi Solusi terhadap masalah yang mereka alami teratasi.

“Memang sekarang sepi. Usul di Kedungkandang dikembangkan spot-spot wisata. Agar juga jadi tujuan wisata, di sini nanti kan angkutan umumnya bisa bergerak lagi lebih ramai,” curhat  perwakilan pengemudi angkot jalur Madyopuro-Karangbesuki (MK), Ahmad Khotib.

Sementara itu salah satu pengemudi angkot Jalur MM (Madyopuro-Mulyorejo), Sultan mengungkapkan banyak kawan-kawannya sesama pengemudi angkot sudah gulung tikar. Karena tidak memiliki penghasilan yang mencukupi kehidupan sehari-hari.

Rohman, perwakilan pengemudi angkot jalur GM (Gadang/Hamid Rusdi-Mulyorejo) juga meminta Pemkot Malang mengatasi masalah transportasi lain yang melanggar. Ia berharap agar tidak didiamkan saja. “Seperti odong-odong, bentor (becak motor), sampai bus sekolah itu sekarang sering jadi angkutan orang mau wisata. Itu kan melanggar tolong ditertibkan,” papar dia.

Menanggapi keluhan pengemudi angkota,  Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan masalah-masalah tersebut menjadi  perhatian utama yang akan diperhatikan Pemkot Malang. Ia menegaskan kembali skema Buy The Service (BTS) untuk transportasi publik akan segera direalisasikan.

Seperti yang sering dijelaskan, dengan skema ini transportasi publik Kota Malang akan lebih terintegrasi dan ter-upgrade. Tanpa meninggalkan  pengemudi angkot saat ini. “Pasti kami rekrut dengan ketentuan yang berlaku. Dan di daerah lain yang menerapkan BTS, sebagian besar pengemudinya ya dari teman-teman angkot lama. Di sini juga akan seperti itu. Nanti akan digaji, angkotnya bisa jadi feeder ke rute yang lebih kecil-kecil,” jelas Wahyu.

Ia menegaskan saat ini proses kajian sudah dilakukan dan akan segera diselesaikan tahun ini juga. Kemudian ditindaklanjuti lagi ke Kemenhub RI untuk mendapatkan skema subsidi. Agar tarif transportasi publik baru ini bisa gratis kepada masyaraat.

Wahyu optimis, skema ini akan disetujui dan dapat direalisasikan tahun 2025 mendatang. Pasalnya, pihaknya sudah mempresentasikan skema BTS di Kota Malang ke Dirjen Angkutan JHubungan Darat Kemenhub RI.

“Ini bukan wacana, ini adalah rencana. Kajiannya sudah kami anggarakan di APBD. Dan segera diajukan ke kementrian dan sudah mendapat lampu hijau. Insyaallah 2025 bisa direalisasikan,” ungkap Wahyu.

Dengan sistem ini, harapannya tidak hanya sistem transportasi publik Kota Malang bisa menjadi lebih baik, nasib pengemudi angkot juga akan naik kelas. (ran)

Optimisme Konsumen Malang Tetap Terjaga

Sekarang

Bahas Ranperda RPJMD, DPRD Kota Malang Soroti RTRW

Sekarang

Optimisme Konsumen Malang Tetap Terjaga

Sekarang