Scenic Art Station, Seni Hadir di Ruang Transit Perkotaan
JAKARTA- Scenic Art Station di Stasiun BNI City, Jakarta terobosan menghadirkan galeri seni di ruang transit publik. Inisiatif ini mengubah stasiun dari sekadar tempat transit menjadi ruang interaksi dan oase kreatif yang menyegarkan bagi 65 ribu pengguna harian kawasan Dukuh Atas.
Scenic Art Station di Stasiun BNI City Jakarta sudah diresmikan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf), Irene Umar.
Scenic Art Station di Stasiun BNI City, Jakarta merupakan inisiatif mengubah stasiun dari sekadar tempat transit menjadi ruang interaksi dan oase kreatif yang menyegarkan bagi 65 ribu pengguna harian kawasan Dukuh Atas.
“Kami turut berterima kasih kepada Pemrov DKI Jakarta yang sudah menyediakan Transit Orientation Hub bagi 65.000 orang yang setiap hari lalu-lalang di Dukuh Atas ini. Kami melihat public spaces itu adalah kanvas bagi semua pejuang ekonomi kreatif bagi teman-teman masyarakat yang ada di sini,” kata Wamen Ekraf Irene Umar.
Scenic Art Station merupakan sebuah gerakan untuk membawa seni lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari. Infrastruktur transportasi dipadukan dengan nilai kemanusiaan, sehingga ruang publik dapat memberikan pengalaman visual, reflektif, dan emosional bagi penggunanya di tengah rutinitas kota yang padat.
Selama tiga hari mulai dari 27-29 Desember 2025 lalu, Stasiun BNI City dihadirkan sebagai Taman Seni BNI City yang dapat diakses publik. Program ini merupakan hasil kolaborasi KAI dan Kementerian Ekraf dalam menghadirkan karya seni ruang publik yang inklusif dan partisipatif.
Taman Seni BNI City menampilkan beragam aktivitas kreatif. Mulai dari pasar seni, art playground, instalasi seni interaktif, hingga pojok desain.
Seluruh program dirancang untuk merayakan kreativitas, mempertemukan gagasan, serta memberi ruang bagi seniman dan desainer lokal binaan Kementerian Ekraf untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat. Menurut Wamen Irene Umar, aktivasi ruang publik melalui seni memiliki peran strategis dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif.
“Kementerian Ekraf berkomitmen untuk terus mendukung penguatan ekosistem ekonomi kreatif melalui pemanfaatan ruang publik menjadi ruang kreatif yang bernilai tambah, serta mendorong kolaborasi hexahelix untuk mewujudkannya,” ungkap Wamen Ekraf Irene Umar. (red)















