Sabtu 25 Januari, Serasi 2025: Semarak Karya dan Pentas Seni di SDK Santo Yusup 3 Malang
MALANG–SDK Santo Yusup 3 Malang akan menyelenggarakan Pentas Seni bertajuk “Bijak Berhitung Selamatkan Bumi”, Sabtu (25/1/2025) besok. Dimulai pukul 07.30 WIB, acara ini menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan kreativitas sekaligus menyemarakkan suasana dengan berbagai kegiatan interaktif dan menarik.
Kegiatan ini akan menghadirkan penampilan seni dari para siswa, mulai dari tari, menyanyi, musik, hingga drama. Selain itu, hasil karya dan pembelajaran dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) juga akan dipresentasikan dalam kelompok-kelompok di kelas. Penampilan utama dari beberapa siswa dan ekstrakurikuler akan dipusatkan di panggung utama, untuk menambah semaraknya acara.
“Pentas seni ini merupakan wadah bagi siswa untuk menunjukkan bakat dan hasil karya mereka kepada orang tua, teman-teman, dan guru. Kegiatan ini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga bagian dari pembelajaran khusunya P5, membangun karakter, dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa,” jelas Kepala SDK Santo Yusup 3 Malang, Yosep Teguh Suharto, S.Pd.
Tidak hanya itu, acara ini juga akan dimeriahkan oleh bazar sekolah. Bazar ini tidak hanya menyediakan berbagai pilihan makanan dan minuman, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan dan kemeriahan.
“Kami ingin menghadirkan suasana yang penuh kegembiraan, di mana siswa, orang tua, dan guru bisa menikmati kebersamaan, sekaligus mendukung kreativitas siswa,” jelas Teguh.
Salah satu hal yang paling dinanti dari acara ini adalah peluncuran maskot sekolah. “Kami memiliki kejutan spesial, yaitu perkenalan maskot sekolah yang akan menjadi simbol semangat dan kebanggaan kami. Jangan sampai ketinggalan untuk melihatnya!” kata Ketua Panitia, Johana Pia Wiwik Tyasasi, S.Pd.
Dengan adanya Pentas Seni ini, diharapkan siswa dapat mengasah kemampuan, mengekspresikan hasil P5, dan mempererat hubungan antar warga sekolah. Mari hadir dan saksikan langsung kemeriahan Pentas Seni SDK Santo Yusup 3 Malang untuk merayakan kreativitas tanpa batas. (anton/red)