Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Universitas Ma Chung Gelar Tes Perdana Seleksi Calon Mahasiswa

MALANG- Universitas Ma Chung menggelar tes perdana seleksi calon mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker,  Minggu (22/9/2024) hari ini. Itu setelah memperoleh Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 534/E/O/2024 tentang Izin Pembukaan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker pada  5 Agustus 2024 lalu.

Terdapat 49 orang yang mendaftar untuk mengikuti tes seleksi dengan latar belakang yang beragam. Mulai dari lulusan S1 Farmasi yang sudah bekerja di rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta maupun apotek pribadi.

Mereka berasal dari berbagai kota di Jawa Timur. Mulai dari Malang, Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Pasuruan, Kediri, Tulungagung, Pacitan dan Blitar.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ma Chung, Dr. apt. Rollando, S. Farm, M.Sc mengatakan tujuan diadakannya tes seleksi untuk menjamin mutu dari lulusan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker yang berkualitas. Ada Nilai Batas Lulus (NBL) yang digunakan untuk menseleksi calon mahasiswa. Setelah lulus seleksi, mahasiswa langsung mengikuti perkuliahan pada 7 Oktober mendatang.

“Kami mengadakan tes seleksi untuk calon mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker dengan tujuan untuk memilih calon mahasiswa yang benar-benar berkualitas. Seperti yang kita tahu, Universitas Ma Chung sangat mengunggulkan kualitas. Oleh karena itu kami ingin di program studi ini mahasiswa yang terpilih adalah mereka yang benar-benar berkualitas,” katanya.

“Dan kami buka program ini untuk umum, artinya untuk siapapun lulusan Farmasi dari kampus manapun. Dan bukan hanya untuk alumni Farmasi Universitas Ma Chung saja” sambung Rollando.

Kepala Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Universitas Ma Chung, apt. Eva Monica, S.Farm, M.Sc menjelaskan bahwa ada tiga bentuk ujian yang akan dilakukan dalam tes seleksi calon mahasiswa ini. Pertama  mengenai tes akademik kefarmasian, kedua   mengenai tes potensi akademik dan terakhir tes wawancara bersama dosen. Ada 10 dosen yang akan terlibat dalam proses wawancara ini.

Soal tes akademik kefarmasian disusun sendiri oleh para dosen Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker Universitas Ma Chung. Ada banyak bentuk soal yang sudah disusun untuk bahan tes akademik kefarmasian.

“Ada tiga bentuk tes yang telah kami susun untuk seleksi calon mahasiswa kami. Semua soal kami sendiri yang susun bersama dengan semua para dosen kami. Harapannya dengan adanya tes ini kami bisa mendapatkan calon mahasiswa yang benar-benar berkualitas. Nanti akan ada 10  dosen yang akan mewawancarai calon mahasiswa kami. Mereka akan memastikan bahwa calon mahasiswa yang akan kami terima adalah mereka yang berkualitas” Kata Eva

Ansori, salah satu peserta yang berasal dari Blitar mengatakan bahwa soal tes yang dikerjakan rasanya beragam. Ada yang sulit tetapi ada juga yang mudah. Ia berharap  bisa diterima menjadi mahasiswa Ma Chung dan bisa memperkuat bisnisnya. Pemilik Apotek Ratanca Blitar ini sangat mengapresiasi proses pelaksanaan tes seleksi yang sangat tertib dan lancar. Hal senada juga disampaikan oleh Kuni Rofi’Aty lulusan IIK Strada Kediri yang sehari-hari bekerja di RSUD dr. Iskak Tulungaagung. Menurutnya tes seleksi calon mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker telah terlaksana dengan baik dan lancar. Semua proses sudah berjalan dengan baik dan lancar. Harapannya ia dapat lulus dan bisa menjadi mahasiswa Ma Chung.

“Saya sangat berharap bisa diterima di Universitas Ma Chung sebagai mahasiswa baru Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker. Saya sudah sangat lama menginginkan pendidikan ini. Selain mendesak karena kebutuhan saya sebagai pegawai di RSUD dr. Iskak Tulungaagung, kebetulan saya juga punya usaha di Apotek Gunung Bolo Tulungagung. Doakan saya ya semoga saya lulus seleksi dengan hasil memuaskan. Saya gugup lho ini,” kata Kuni.(sadw)