Program Gerakan Wakaf Pendidikan Islam diluncurkan

JAKARTAProgram Gerakan Wakaf Pendidikan Islam diluncurkan. Program ini   diinisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag sekaligus kolaborasi dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI).

Program ini bertema menumbuhkembangkan ekosistem wakaf pendidikan Islam untuk Indonesia. Inisiasi tersebut merupakan program strategis untuk membangun iklim filantropis Islam demi masa depan generasi bangsa yang unggul.

“Kita me-launching anak kunci surga yang bernama wakaf ini dengan bersama-sama membaca surat Al-Fatihah,” ujar Menag   Nasaruddin Umar ketika meluncurkan program Gerakan Wakaf Pendidikan Islam di Jakarta.

Gerakan Wakaf Pendidikan Islam merupakan inisiasi strategis yang sejalan dengan salah satu program Asta Protas Kementerian Agama, dalam hal ini pemberdayaan ekonomi umat.

“Gerakan wakaf pendidikan Islam ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kemandirian madrasah, pesantren, dan perguruan tinggi keagamaan Islam,” ucap Menag Nasaruddin Umar.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amin Suyitno, mengungkapkan dalam laporannya bahwa program yang diluncurkan ini masuk ke dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025-2029 terkait pengembangan dana sosial keagamaan produktif sekaligus sejalan juga dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 untuk mendorong peran pengumpulan dana umat.

“Peluang dan potensi wakaf kita lebih dari 180 Triliun disamping jika kita bicara soal zakat juga maka totalnya mencapai 327 Triliun,” ungkap Suyitno.

Ketua Badan Wakaf Indonesia sekaligus Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, mengungkapkan, Indonesia mempunyai 484 badan wakaf dan memiliki 61 bank yang menghimpun wakaf uang. “Kita perlu mengajak mereka bersinergi dan berkolaborasi sekaligus mendorong mereka untuk mengajak masyarakat berwakaf,” ujar Kamaruddin.

Lanjut Kamaruddin, merujuk data dari BWI, terdapat 448 lembaga kenadziran. Dia mendorong agar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) juga menjadi lembaga kenadziran.

“Ada beberapa kendala dan kita sedang mencari solusinya, agar dalam waktu yang tidak terlalu lama Perguruan Tinggi Islam bisa menjadi nadzir wakaf uang langsung.

“Mudah-mudahan kita berhasil memproduktifkan aset wakaf kita yang jumlahnya sangat besar,” pungkas Kamaruddin. (red)  

Keren Acara ASIK Kemerdekaan!

Pertama Kalinya  Digelar Pesantren Award 2025

Sekarang

Ketekunan Pemuda Buleleng Bawa Gamelan Rindik ke Pasar Ekspor

Inspirasi

Keren Acara ASIK Kemerdekaan!

Inspirasi

Operasi Modifikasi  Cuaca Berlangsung hingga 21 Agustus

Sekarang

Pertama Kalinya  Digelar Pesantren Award 2025

Inspirasi

Swakelola Revitalisasi Sekolah Mulai Berdampak Bagi Warga

Inspirasi