Peringatan Kelahiran A.A. Navis di Universitas La Rochelle
https://www.jakarta.go.id/JAKARTA– Rangkaian 100 Tahun AA Navis peringatan disinergikan dengan Pekan Indonesia di Universitas La Rochelle dan dihadiri sekitar 200 mahasiswa dan tamu undangan.
Duta Besar Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, dan UNESCO, H.E. Mohamad Oemar, memberikan kuliah umum tentang perkembangan Indonesia masa kini dan visi ke depan, termasuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Dalam kesempatan tersebut, Oemar memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan Indonesia dan peran penting sastra dalam menyuarakan identitas bangsa di tengah perubahan global. “Indonesia sedang dalam proses perubahan besar dengan pembangunan IKN yang tidak hanya akan menjadi pusat pemerintahan baru, tetapi juga simbol inovasi dan keberlanjutan. Visi kami adalah membangun sebuah kota yang modern namun tetap menjunjung tinggi nilai budaya yang kita warisi dari generasi sebelumnya,” tutur Oemar.
Selanjutnya, acara ini juga menampilkan gelar wicara bertajuk “Modern Indonesia from the Development of Its Literary Thought” dengan menghadirkan sastrawan-sastrawan Indonesia Ayu Utami, Esha Tegar Putra, dan Dhianita Kusuma. Para sastrawan berbagi pandangan mengenai peran sastra sebagai medium untuk menyuarakan isu-isu lokal dan global serta menjaga identitas budaya.
Sebagai penutup, Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Universitas La Rochelle atas penyelenggaraan kegiatan ini. Ia berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan menjadi jembatan untuk memahami satu sama lain.
“Saya sangat berterima kasih kepada Universitas La Rochelle yang telah memberikan ruang bagi sastra Indonesia. Melalui acara seperti ini, kita memperkuat hubungan budaya antara Indonesia dan Prancis, dan menunjukkan bahwa sastra Indonesia memiliki daya tarik universal yang dapat dinikmati oleh masyarakat internasional,” tutup Iwa.
Dengan suksesnya kedua acara ini, rangkaian peringatan 100 tahun A.A. Navis di Prancis tidak hanya menjadi ajang untuk mengapresiasi karya sang maestro sastra Indonesia, A.A. Navis, tetapi juga memperkuat posisi sastra Indonesia dalam percaturan budaya global. Peringatan ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa karya dan warisan A.A. Navis dapat dikenal dan diapresiasi oleh khalayak internasional, serta sebagai bukti bahwa sastra Indonesia memiliki tempat yang layak di panggung dunia. Kegiatan ini juga merupakan langkah awal penginternasionalan sastra Indonesia. (red)