Pembangunan Pasar Besar Malang Tak Kunjung Jelas, Ini Saran DPRD Kota Malang

MALANG- Pemerintah Kota Malang telah bertamu ke Kementerian PU RI membahas kepastian revitalisasi Pasar Besar Malang (PBM). Namum kepastian alokasi anggaran untuk pembangunan Pasar Besar Malang  belum diterima Pemkot Malang hingga 14 April 2025. DPRD Kota Malang pun memberi saran agar rencana revitalisasi pasar terbesar di Malang Raya itu segera terwujud.

Anggota DPRD Kota Malang  Arief Wahyudi mengatakan Pemkot Malang  harus tetap optimis bisa mendapatkan kesempatan bantuan penganggaran dari pemerintah pusat. Arief terus mendorong agar Pemkot Malang berkomunikasi aktif dengan pihak Kementerian PU RI.

Bahkan sebelumnya Arif juga mengatakan perlunya berdialog kembali dengan Iwan Kurniawan, mantan Pj Wali Kota Malang yang memiliki jabatan di Ditjen Pembangunan Daerah Kemendagri.

“Tetap optimistis mengambil peluang, apalagi ini sangat dibutuhkan. Komunikasi langsung ke pemerintah pusat. Saya kira bisa juga kita komunikasi intensif untuk membantu agar bisa menjadi prioritas,” paparnya.

Melihat perkembangan perekonomian, perdagangan yang sedemikian besar di Kota Malang, Arif berpendapat bahwa revitalisasi harus dilakukan. “Kalau dibandingkan dengan keadaan pasar besar sudah jomplang, sudah tidak layak. Itu yang terus ditekankan ke pemerintah pusat. Selagi ini ada penundaan, maka lakukan komunikasi dengan semua pedagang. Mau tidak mau, suka tidak suka pasar harus dibangun,” tegasnya.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang, Eko Sri Yuliadi saat ditemui di DPRD Kota Malang mengatakan, hasil pertemuan dengan Kementerian PU RI sejauh ini memastikan bahwa persyaratan yang dibutuhkan untuk revitalisasi terpenuhi. Dengan lengkapnya persyaratan tersebut, Eko meyakini Pemkot Malang akan mendapatkan alokasi anggaran revitalisasi.

“Sudah kami sampaikan, sejauh ini masih menunggu jawaban dari kementerian. Kami ke sana menyampaikan beberapa kriteria. Sudah lengkap persyaratan administrasinya. Nanti tinggal menunggu tindaklanjut dari kementerian PU RI,” katanya.

Eko belum bisa memastikan waktu alokasi anggaran akan diumumkan. Kebutuhan anggaran yang mencapai lebih dari Rp 200 miliar itu diprediksi akan keluar pada Juni atau Juli.

“Kalau anggaran belum pasti, tapi kami akan berupaya keras mendapatkan anggaran itu. Makanya jenis-jenis kriteria kami penuhi semua. Hasil dokumen sudah lengkap, nanti dirapatkan. Kami tetap berharap dan menunggu semoga pasar besar lancar. Semoga bulan enam atau tujuh ada titik terang. Artinya sudah ada informasi anggarannya berapa,”ujarnya. (cia)

Sekarang