Peduli IKM, Universitas Ma Chung Rancang dan Buat Mesin Pemarut Singkong

MALANG-Salah satu permasalahan industri  kecil yakni pengembangan kapasitas produksi. Terutama ketika permintaan produk meningkat. Di sinilah dunia pendidikan tinggi turun tangan mengatasi masalah industri kecil. Termasuk peran Universitas Ma Chung.

IKM Keripik Rindy  di Desa Sumberagung, Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang adalah sebuah usaha kecil rumahan. Memiliki potensi untuk berkembang. Pasalnya permintaan terhadap produk-produknya yaitu keripik pisang, keripik talas dan kerupuk samiler termasuk tinggi.

Produk kerupuk samiler saat ini merupakan produk dengan permintaan yang sangat tinggi. Sehingga IKM ini kewalahan memenuhi pesanan.

Sebagai bentuk nyata darma pengabdian kepada masyarakat, Universitas Ma Chung berkolaborasi dengan IKM keripik Rindy. Tujuannya  meningkatkan kapasitas produksi terutama untuk produk kerupuk samiler.

Adapun tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Ma Chung ini diketuai  Dr  Yurida Ekawati, ST, M.Com yang memiliki latar belakang dan pengalaman dalam membantu industri kecil dalam mengatasi permasalahan  produksi maupun manajemen.

Berdasarkan observasi di lokasi dan bincang-bincang dengan pemilik IKM keripik Rindy, salah satu proses yang krusial dari produksi kerupuk samiler adalah proses pemarutan singkong sebagai bahan utama kerupuk samiler. IKM ini menggunakan mesin pemarut kelapa untuk memarut singkong. Namun karena kapasitas mesin pemarut kecil maka prosesnya  membutuhkan waktu yang lama. Dalam sehari IKM dapat mengolah singkong sebanyak 25 sampai 30 kg. Untuk singkong sebanyak itu dibutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk memarut. Selain kapasitasnya yang rendah, mesin pemarut tersebut juga kurang higienis untuk produk makanan karena bahan mesin tidak terbuat dari material yang aman untuk produk makanan.

Oleh karena itu, IKM Keripik Rindy bekerja sama dengan Universitas Ma Chung melakukan perancangan dan pembuatan mesin pemarut singkong yang mampu meningkatkan kapasitas produksi. Sebuah mesin pemarut singkong dengan kecepatan empat kali lipat dari mesin pemarut sebelumnya dan terbuat dari bahan stainless steel agar tidak mudah berkarat dan menjaga mutu dari produk yang dihasilkan dibuat disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Sesuai dengan kapasitas mesin ini yang lebih tinggi daripada mesin sebelumnya maka dimensi mesin tersebut juga lebih besar, namun memiliki ketinggian sesuai postur tubuh operator yaitu pegawai di IKM keripik Rindy. Hal tersebut membuat proses pemarutan dilakukan dengan posisi berdiri. 

“Mesin pemarut singkong dibuat dengan daya listrik yang cukup rendah untuk menyesuaikan dengan kondisi daya listrik di IKM tersebut,” ujar Yurida.

Agar dapat menggunakan mesin pemarut singkong dengan baik, maka dilaksanakan pelatihan menggunakan mesin tersebut oleh tim Universitas Ma Chung. “Selain itu, tim Universitas Ma Chung juga menjelaskan cara membersihkan mesin dan perawatannya,” lanjut dosen Teknik Industri tersebut.

Pelatihan penggunaan mesin tersebut dilakukan beberapa kali agar pegawai yang mengoperasikan mesin itu dapat menggunakan mesin dengan lancar dan aman. Faktor keamanan  penting mengingat mesin mengandung komponen yang berupa benda tajam.

Walaupun kecepatan mesin tersebut lebih tinggi sehingga meningkatkan kapasitas pemarutan sebanyak empat kali namun tidak otomatis meningkatkan kapasitas produksi menjadi empat kali lipat. Hal tersebut karena proses pemarutan hanyalah salah satu aktivitas dalam proses produksi kerupuk samiler. Oleh karena itu untuk meningkatkan produksi kerupuk samiler maka proses yang lain seperti pencetakan, pengukusan dan penggorengan juga ditingkatkan kapasitasnya dengan menambahkan beberapa peralatan yang sesuai.

Keterbatasan ruang produksi hanya memungkinkan peningkatan kapasitas produksi kerupuk samiler dua kali lipat.

Namun demikian pihak mitra pengabdian masyarakat yaitu IKM keripik Rindy sangat yakin bahwa dengan bantuan teknologi yaitu mesin pemarut singkong tersebut akan mampu meningkatkan kapasitas usahanya. Selain itu, karena dalam usahanya tersebut IKM Keripik Rindy juga memperkerjakan warga di sekitarnya, maka perkembangan usaha kecil tersebut diharapkan akan juga memberdayakan masyarakat di sekitarnya. (sadw)